Stres Kerja Bisa Diatasi dari Dalam Diri Sendiri

By , Senin, 20 Januari 2014 | 15:35 WIB

Beberapa ahli menganggap stres dianggap sebagai permasalahan biopsikososial yang muncul dalam berbagai perilaku. Implementasinya biasanya berupa rasa cemas, resah, tak tenang, hilang kendali, takut, khawatir, juga beberapa perasaan yang sifatnya tidak mengenakkan. Sejatinya, stres kerja bisa diatasi dari dalam diri manusia sendiri.

Yang paling mungkin terjadi ketika stres adalah kinerja kita akan terganggu, baik dalam pekerjaan atau hubungan antarmanusia.

Terkait pemahaman akan stres saat ini ada beberapa pendekatan termutakhir yang perlu diketahui oleh para pekerja. Masing-masing adalah perhatian atas pengembangan program kelola diri (self-management programs), penumbuhkembangkan perilaku yang diarahkan oleh diri sendiri (self-directed behavior), dan pengembangan berbagai keterampilan bantu diri (self-help).

Setelah menguasai hal-hal tersebut di atas, kita yang sedang stres diharapkan bisa mengatasi masalahnya sendiri, dengan kata lain kita tak perlu lagi berangkat konsultasi ke dokter ahli atau psikiater.

Meski demikian, bukan berarti kita benar-benar stop untuk pergi ke para ahli tersebut. Mereka tetap dibutuhkan jika stres yang melanda sudah sangat akut dan susah dikendalikan.

Mengubah proses berpikir

Hal lain yang bisa dilakukan adalah berkeyakinan bahwa kondisi mental manusialah sejatinya faktor utama yang menyebabkan stres. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika kita lebih banyak melihat diri sendiri untuk mengatasi stres alih-alih menyalahkan pihak lain.

Karena pencetus stres adalah diri sendiri, maka yang perlu disiasati adalah bagaimana kita mengubah proses berpikir atau keyakinan yang tak masuk akal di luar kenyataan. Ketika itu berhasil diubah, kita akan dengan mudah mampu mengatasi stres, kapan saja, di mana saja, dan dengan latar belakang apa saja.