World Wildlife Fund Indonesia meresmikan rumah pusat informasi lingkungan hidup bernama "Bumi Panda" yang terletak di Jalan Geusan Ulun 3, Dago, Kota Bandung, Jumat (24/1). Rumah informasi yang dikelola yayasan independen untuk urusan konservasi alam ini berfungsi sebagai sarana untuk berinteraksi dengan supporter WWF Indonesia dan masyarakat luas khususnya warga Kota Bandung yang ingin mengenal lebih dekat dan mendukung kegiatan WWF Indonesia. "Kita pilih Kota Bandung karena sifat masyarakatnya yang dinamis dan kreatif, letaknya yang strategis, dan memiliki banyak kelompok komunitas yang aktif dalam mendorong perubahan lingkungan hidup," kata CEO WWF-Indonesia, Efransjah saat konferensi pers, Jumat pagi. Efransjah menambahkan, rumah informasi segala kegiatan WWF dalam konservasi lingkungan hidup ini merupakan yang pertama di Indonesia. Bahkan, nomor 2 di dunia. "Yang pertama ada di London, Inggris," sambungnya. Sementara itu, para pengunjung "Bumi Panda" akan mendapatkan seluruh informasi tentang lingkungan hidup dan satwa liar secara gratis tanpa dikenakan biaya apa pun.
"Bumi Panda" buka dari hari Selasa hingga Kamis pada pukul 12.00 WIB hingga 17.00 WIB. Di hari Jumat, buka pada pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Sementara untuk Sabtu dan Minggu "Bumi Panda" dibuka lebih pagi yaitu pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB dan tutup setiap hari Senin. "Tempat ini diharapkan bisa menjadi wadah atau sarana untuk riungan, membina hubungan dan jaringan dengan para pegiat lingkungan hidup lainnya," ucapnya. Di dalam bangunan seluas 300 meter persegi ini, "Bumi Panda" memiliki empat ruangan yang masing-masing berisi informasi spesifik seputar jejak kerja konservasi WWF-Indonesia yang dimulai sejak tahun 1962. Di dalam ruangan bernama Experience Room, pengunjung bisa mendapatkan informasi sejumlah catatan dan dokumentasi upaya konservasi serta metamorfosis WWF-Indonesia sejak tahun pertama kali. Kemudian, di ruang spesies pengunjung akan mengetahui beberapa hewan langka yang menjadi concern dari aksi WWF Indonesia seperti orangutan, harimau Sumatera, gajah Sumatera, penyu, dan hiu. Selain itu, di dalam rumah tersebut juga terdapat Ruang Global yang merupakan ruang multifungsi dengan kapasitas 30 orang sehingga bisa dimanfaatkan sebagai workshop atau kegiatan komunitas lokal. Secara up to date pengunjung akan mendapatkan informasi tentang program terkini yang dijalankan oleh WWF-Indonesia.