Urine, Bahan Baku Furnitur Masa Depan?

By , Sabtu, 25 Januari 2014 | 09:02 WIB

Peter Trimble, seorang mahasiswa lulusan University of Edinburgh, menemukan cara menggunakan urine sebagai bahan baku membuat  furnitur. Temuan ini berhasil didapatkannya setelah mengeksplorasi kemungkinan pembuatan material terbarukan dan ramah lingkungan untuk kebutuhan sehari-hari.Karena temuan ini dimaksudkan untuk kepentingan tesis, proses yang dilakukan Peter Trimble sangat ilmiah. Peter menyelidiki kemungkinan menggunakan mikroba untuk membuat berbagai material. Dia telah menyelidiki komposisi material inovatif dan berkelanjutan dengan mengganti metode produksi tradisional.Percobaan dan eksplorasi ini dilakukan dalam proyek tesis yang dinamai "Dupe". Proyek tersebut memfokuskan diri pada prosedur pengecoran induksi mikrobiologi. Secara khusus, Trimble menggunakan bakteri bacillus pasterurii dalam proyek tersebut.Alasan digunakannya bakteri tersebut lebih karena kemampuannya mengendapkan kalsit dan memadatkan pasir, asalkan diberikan kalsium dan urea. Urea merupakan substansi utama berisi nitrogen dalam urine.Inilah metode yang ditemukannya untuk memadatkan dan membentuk material alami ramah lingkungan, khususnya material berupa butiran-butiran seperti pasir. Aplikasinya pun bisa bermacam-macam, termasuk membuat furnitur.Berbeda dengan beton, bahan ini tidak menghasilkan polutan sebanyak beton, bahkan tidak menghasilkan gas rumah kaca sama sekali. Sementara beton bertanggung jawab terhadaplimapersen emisi CO2 buatan manusia. Padahal, karakteristiknya mampu dibandingkan dengan struktur beton."Dalam dunia yang semakin khawatir dengan pertanyaan produksi energi dan kekurangan material mentah, proyek ini mengeksplorasi cara inovatif dan keberlanjutan produksi material," ujar Trimble seperti dikutip Designboom.com.