Nicholas Saputra: Anak Gunung Turun ke Laut

By , Minggu, 26 Januari 2014 | 19:34 WIB

Acara dalam rangka perayaan 125 Tahun National Geographic Society, digelar National Geographic Indonesia mengangkat tema “Era Baru Penjelajahan”. Rangkaian ini berlangsung selama tiga hari akhir pekan ini, di Mal Kuningan City, Jakarta.

Nicholas Saputra, seorang aktor profesional dan travel expert, hadir saat sesi sharing bersama Sahabat National Geographic Indonesia, pada Minggu (26/1). Bagaimana gaya bepergian pria yang berdarah campuran ini?

“Saya traveling dari kecil—suka jalan-jalan bersama keluarga— tapi sejak [bangku] SMA mulai travel independen,” kata Nico Saputra, “Saya suka jalan ke tempat terpencil, tidak umum, dan keluar dari zona nyaman saya.”

Lantas apa yang paling disukai antara gunung atau laut? Nico menyebut dirinya ‘anak gunung turun ke laut’. Menyoal kecintaannya terhadap diving, serta dunia bawah laut Nusantara — dengan Komodo sebagai salah satu destinasi penyelaman favorit yang kerap didatanginya.

Meski diving paling disukai, Nico mengaku terbuka pada segala jenis travel. Traveling berdasarkan destinasi, katanya, ada yang mengharuskan backpacking, ada yang menginap di resort. “Dan saya bisa menikmati keduanya,” ungkap Nico.

Audiens menyimak sharing session bersama Sahabat NGI dalam acara 125 Tahun National Geographic, Kuningan City, Jakarta (26/1). (G Samantha)

Bagi pemeran Soe Hok Gie dalam film Gie (2005) ini; selain menjajal aktivitas fisik dan bahasa baru, tantangan terutama dalam traveling merupakan interaksi dengan penduduk lokal.

“Yang jelas toleransi nomor satu. Saling menghargai, menghormati, sopan-santun itu basic (dasar) di setiap budaya. Meski sistem budaya berbeda-beda,” tuturnya.

Ia juga angkat bicara soal tren traveling sekarang ini.

“Dua tahun terakhir terjadi traveler’s boom. Namun belum tentu semua memahami yang paling penting adalah jadi pejalan yang cerdas dan responsible. Kita ingin add value (menambahkan nilai) bagi diri kita. Terhadap lingkungan yang kita sambangi, nilai-nilai yang baik itu kita bawa saat traveling. Kalau mau hal yang baik, harus memberi hal yang baik juga,” tutup Nico.

Sesi tersebut juga sekaligus pelaksanaan soft launching Blacktrailers Community, suatu komunitas yang lahir dari National Geographic Indonesia, dan bertujuan mempromosikan geoturisme di bawah moto Traveling with Values.