Kerapnya perkawinan antarkerabat dekat membuat tubuh bangsawan Eropa cenderung jelek. Untuk mengatasi, diciptakanlah balet. Kini body conditioning, olah gerak pelenturan tubuh ini bisa kita manfaatkan pula untuk meraih tubuh anggun, bugar, kokoh tanpa tampak berotot dan awet muda. Seindah penari…
Siapa mengira, sakit bahu, punggung, cepat lelah, sakit menstruasi dan cenderung melahirkan lewat caesar, berawal dari sikap tubuh yang salah. Berkaca pada penari, “Balet sendiri masih jadi latihan persiapan terbagus menjadi penari. Awam pun bisa belajar body conditioning tanpa harus jadi penari profesional. Intinya kan, memperbaiki tubuh jelek. Bukan sebaliknya, jangan mimpi jadi penari balet kalau punya tubuh jelek,” saran Rusdy Rukmarata, penata tari dari Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI).
Body conditioning dimaknai sebagai latihan peremajaan otot yang mengembalikan posisi alami tulang dan organ tubuh dengan gaya tarik Bumi. Sikap tubuh yang salah memang cenderung melawan gaya tarik Bumi, hingga lebih menguras tenaga dan bikin cepat lelah, mengundang sakit dan cedera.
Mulailah dari bangun tidur. Kita cenderung bergerak, dari tidur terlentang langsung mengangkat badan tiba-tiba. Tulang belakang jadi kaget dan tak jarang jadi sakit, yang dikeluhkan sebagai salah tidur.
Padahal, biar tak salah bangun, gerakan terbaik adalah memiringkan tubuh dulu ke kanan balik ke kiri, lalu tubuh bagian atas meliuk ke depan seperti keong, perlahan, kepala menunduk, dan tumpuan tangan membantu kita tegak duduk sebelum berdiri. Ini memberi kesempatan darah mengalir lancar dan badan segar. Lebih baik lebih lambat lima menit bangun tidur, daripada tergesa-gesa dan lesu sepanjang hari ‘kan?
Ada sekitar 20 gerakan dasar body conditioning untuk melatih kelenturan otot leher, bahu, lengan, pinggang, perut, punggung dan tungkai.
“Inti gerakannya alami, mengikuti perkembangan gerakan tubuh manusia dari bayi hingga dewasa. Terlentang, berbaring miring, tengkurap, merangkak, jongkok, menggapai-gapai berusaha belajar berdiri, sampai berdiri sempurna,” papar Rusdy, yang lulusan London Contemporary School of Dance itu.
Semua gerakan dasar ini tak melelahkan karena bersifat anaerobic (peregangan otot), bukan aerobic (melatih stamina macam push up).
Aerobik diajarkan pada tingkat lanjutan. “Yang dikuatkan pun otot inti di dalam, orang menyebutnya, “otot putih” hingga dari luar tak menonjol seperti binaragawan,” kata Rusdy yang tampak lebih muda dari usianya yang sudah 40-an tahun.