Terjangkit Penyakit, Monyet Ekor Panjang dari Jokowi Ditolak Pengelola Ragunan

By , Jumat, 31 Januari 2014 | 14:29 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo gagal menempatkan 83 ekor monyet ekor panjang, yang ditangkap dalam razia topeng monyet, ke Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan. Pengelola kebun binatang itu menolak penempatan monyet-monyet itu.

Kepada wartawan seusai bertemu Ketua Dewan Penasihat TMR Hashim Djojohadikusumo di Balaikota Jakarta, Kamis (30/1), Jokowi mengatakan bahwa penolakan itu dikarenakan hewan primata tersebut telah terjangkit virus tuberculosis dan hepatitis sehingga dikhawatirkan akan menular ke hewan lain di Ragunan.

"Enggak mau, ya sudah. Mau gimana lagi kalau sudah gitu," kata Jokowi.

Untuk sementara, 83 ekor monyet yang ditukar dengan uang Rp 1 juta untuk pemilik monyet tersebut ditampung di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan milik Dinas Pertanian dan Kelautan DKI Jakarta di Ragunan. Lokasinya di luar kawasan TMR.

Jokowi tidak mengetahui. Dia menyayangkan jika monyet itu dimusnahkan. "Masa sudah susah-susah diselametin dari jalan, dimusnahkan. Ya belum tahu, baru dibicarakan, masih kita pikirin," kata Jokowi.

Puluhan ekor monyet tersebut dijaring polisi pamong praja dari pemiliknya pada Oktober 2013. Razia itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit hewan kepada manusia. Terlebih, Jokowi ingin satwa yang tergolong dilindungi itu lepas dari siksaan para pemiliknya yang mempekerjakannya sebagai topeng monyet.