Virus flu burung H5N1 masih beredar luas dan telah diikuti oleh flu burung mematikan tipe baru. Di kawasan tenggara China, kasus flu H7N9 pada manusia mulai muncul. Di kawasan itu, sudah ada pula satu korban manusia akibat virus flu H10N8.Tampaknya seluruh virus tersebut datang dari satu virus induk. Dan mengatasi virus ini berpotensi mencegah ia memproduksi virus baru yang mematikan di masa datang.Saat ini, baru sedikit orang yang mengetahui terkait H9N2. Namun virus ini memainkan peranan penting terhadap lahirnya virus flu burung berbahaya yang sejauh ini sudah muncul di China, yakni H5N1, H7N9, dan H10N8."H9N2 merupakan pencetusnya dan perlu kita khawatirkan," kata Robert Webster, peneliti dari St. Jude Children's Research Hospital, Memphis, Tennesse, Amerika Serikat.Flu burung biasanya merupakan infeksi pencernaan pada bebek, namun H9N2 mampu berevolusi menjadi virus pernafasan pada ayam dan menyebar ke seluruh Eropa dan Asia.Saat beberapa virus menginfeksi korban yang sama, mereka bisa saling menukar gen. Adapun H5N1, H7N9, H10N8 memiliki beberapa atau seluruh gen internalnya dari H9N2.Menurut Webster, gen-gen tersebut bisa membuat virus semakin berbahaya. Seluruh virus itu bisa menjadi pandemik jika mereka berhasil melakukan mutasi yang tepat untuk menyebar pada manusia, atau bergabung dengan virus flu umum milik manusia.