Film yang meraih penghargaan berjudul 12 Years a Slave didasarkan pada buku memoir Solomon Northrup, laki-laki kulit hitam yang sebelumnya sudah bebas namun diculik dan kembali dijual di Washington tahun 1841. Lokasi tersebut kini dijadikan museum tentang perbudakan.
Museum tersebut yang terletak di Alexandria, Virginia, diberi nama Freedom House Museum, dan menyajikan sekelumit gambaran tentang pengalaman para budak. Sekitar 60 orang dikurung di ruang kecil tersebut terpisah dari keluarga mereka. Kurator kelahiran Uganda Julian Kiganda tidak bisa membayangkan seperti apa rasanya, dan menyadari mereka mungkin tidak akan bisa berjumpa lagi dengan orang-orang yang mereka cintai. Sebagian besar budak dipekerjakan di perkebunan setempat untuk memetik tembakau. Ketika ladang sudah tidak produktif, mereka dijual ke perkebunan yang lebih jauh di selatan untuk memetik kapas, kata Audrey Davis, Kepala Black History Museum di Alexandria. Penampungan budak di Alexandria terdiri dari hampir satu blok, dan yang paling menguntungkan di Amerika. Ada dapur, klinik, ruang makan dan lapangan untuk berolah raga. Penjual tahu budak yang tampak sehat harganya lebih mahal, penjual budak bahkan memberi mereka pakaian baru. Julian mengatakan, “Orang membayar 1200 dolar untuk seorang budak, yang pada waktu itu hampir setara dengan 30 ribu dolar, untuk seorang budak yang kuat memanen 800 pound kapas sehari.” Para pengunjung dianjurkan untuk menyentuh rantai budak. Sebagian orang merasakan kehadiran roh para budak. Penampungan tersebut kini milik Urban League cabang Virginia Utara sebuah organisasi yang memberdayakan warga Amerika keturunan Afrika. Kepala kantor Urban League Cynthia Dinkins dan staffnya mengatakan mereka mendengar dan melihat hal-hal yang tidak bisa mereka jelaskan berdasarkan hati nurani atau peradaban. Penampungan budak itu ditutup sewaktu perang saudara Amerika antara pasukan Union di utara dan pasukan Konfederasi di selatan meletus, ketika sistem perbudakan saat itu mendukung perekonomian. Setelah Alexandria yang didukung pihak selatan menyerah kepada tentara Union pada 1861, penampungan tersebut dijadikan penjara.