Seorang pemilik anjing mengatakan dia berutang nyawa pada seekor doberman peliharaannya setelah anjing itu mendeteksi sebuah tumor di payudaranya.
Diane Papazian, asal New York, AS, mengatakan, anjingnya yang bernama Troy itu terus-menerus menyundul payudaranya ketika anjing itu masih berusia empat bulan. Dia kemudian menyadari bahwa Troy menunjukkan minatnya pada sebuah benjolan di payudaranya. Perempuan itu kemudian memutuskan untuk melakukan mammogram, meskipun dia baru saja melakukan hal yang sama enam bulan sebelumnya. Hasilnya, dia didiagnosis mengidap kanker payudara agresif.
Papazian (56 tahun) kemudian melakukan mastektomi (pengangkatan payudara) dan kemoterapi. Kini dia bebas kanker, lapor Daily Mail, Senin (10/2).
Troy, anjing terlatih yang biasa ikut pameran, kini menjadi anjing doberman juara pertama di Negara Bagian New York dan menduduki peringkat kesembilan di AS. Anjing itu juga telah dinominasikan American Humane Association untuk mendapat penghargaan Hero Dog of the Year.
Papazian mengatakan, "Saya sangat berterima kasih kepada Troy, bukan hanya karena anjing itu merupakan anjing yang menakjubkan dan penuh kasih, tetapi binatang itu telah menyelamatkan hidup saya. Selama proses pemulihan saya, anjing itu terus memenuhi pikiran saya dan dia hanya duduk di samping saya dan menatap saya dengan mata coklat besarnya yang penuh cinta. Troy berpikir bahwa dirinya anjing peliharaan dan mengikuti kami berkeliling dan ingin bersama kami sepanjang hari. Anjing itu baik, penuh kasih, menjaga, dan lembut. Anjing itu membiarkan kami memeluknya dan dengan anggun menerima ciuman kami. Kami sangat bangga kepadanya."
Papazian juga berterima kasih kepada suaminya, Harry (57), karena dialah yang membujuk dirinya untuk menambahkan Troy dalam keluarga mereka, bahkan ketika dia menyatakan bahwa mereka sudah punya satu ekor anjing dan itu sudah cukup.
Anjing itulah yang membuat Papazian menemukan benjolan di payudaranya setelah anjing itu terus-menerus menyundul ke sisi kiri payudaranya dan menyebabkan reaksi alergi gatal.
Indra penciuman anjing diduga 100.000 kali lebih kuat dari penciuman manusia dan sejumlah studi menunjukkan mereka bisa mendeteksi tanda-tanda kanker. Sebuah studi InSitu Foundation tahun 2003 menemukan bahwa anjing bisa mengendus kanker paru-paru dan payudara dengan mencium napas pasien. Kemudian, tahun 2004, sebuah studi oleh Buckinghamshire Hospitals Trust and the charity Cancer and Bio-detection Dogs menemukan hewan peliharaan juga dapat mendeteksi kanker kandung kemih dalam sampel urine.
Sel-sel kanker diketahui menghasilkan bahan kimia yang disebut senyawa organik yang mudah menguap yang mengeluarkan bau yang berbeda. Bau itu diyakini memicu rekasi anjing.
Pasien kanker paru-paru dan payudara diketahui mengembuskan napas penanda biokimia yang dapat ditelusuri sebagai tumor yang memancarkan zat yang tidak ditemukan dalam jaringan tubuh yang sehat. Karena itu, anjing dapat dilatih untuk menunjukkan hidung mereka pada sejumlah pot sampel yang mereka yakini merupakan kanker.
Namun, tidak hanya anjing terlatih yang telah mendeteksi kanker. Ada banyak contoh orang yang didiagnosis dengan penyakit tersebut setelah "diberitahukan" oleh anjing peliharaan mereka.