Perempuan kerap dikenal sebagai "mahluk belanja". Kegiatan berbelanja atau shopping bahkan bisa menjadi hobi dan pelepas stres bagi sebagian kaum hawa.
Namun, berdasarkan survei Indonesia Hottest Insight (IHI) 2013, dalam soal tingkat penggunaan produk dan layanan bank oleh perempuan ternyata masih terbilang rendah. Baru 6 dari 10 perempuan yang memiliki rekening bank. Bahkan tercatat hanya 8 persen perempuan yang memiliki kartu kredit.
Kondisi ini didukung oleh persepsi yang keliru mengenai produk dan layanan bank, di antaranya persepsi yang berkembang di kalangan wanita bahwa kartu kredit pasti membuat orang terlilit utang, hingga pertimbangan memilih bank hanya karena banyaknya ATM yang tersedia.
Menurut survei, dorongan pemerintah dan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya asuransi bisa menjadi pemicu bagi perusahaan asuransi untuk meningkatkan penetrasinya.
Baru 37% perempuan yang benar-benar mencari informasi mengenai produk dan layanan bank.
Fenomena ini tak pelak menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan lainnya masih awam dan dengan mudahnya bisa meyakini persepsi yang salah mengenai produk dan layanan bank.
Kondisi ini menunjukkan betapa penting edukasi yang kontinu dalam meningkatkan pemahaman yang baik dan benar terhadap perbankan di mata kaum perempuan. Sehingga tidak ada lagi keraguan bagi kaum perempuan untuk memanfaatkan layanan perbankan di dalam keseharian mereka.