Menghitung Populasi Paus dari Antariksa

By , Kamis, 13 Februari 2014 | 14:32 WIB

Para ilmuwan menggunakan metode baru untuk menghitung populasi paus dari luar angkasa.

Caranya dengan menggunakan citra-citra satelit beresolusi tinggi serta piranti lunak pemroses citra yang otomatis mampu mendeteksi kalau nampak mamalia raksasa itu di permukaan samudra.

Dalam sebuah tes hitung, sebagaimana dilaporkan dalam jurnal PLoS One, paus dihitung dari sebuah lokasi di pantai Golfo Nuevo di selatan Argentina.

Sistem ternyata mampu mendeteksi 90% keberadaan paus di lokasi itu dibandingkan dengan hitungan manual.

Ini cara baru yang dianggap merupakan kemajuan besar dari teknologi penghitungan jarak jauh di luar angkasa yang diramalkan akan mengubah metode penghitungan dan peramalan populasi paus selanjutnya.

Saat ini metode hitung dilakukan manual melalui pesawat, kapal atau berada di satu titik di pantai.

"Penelitian kami meneguhkan sebuah prinsip," kata Peter Fretwell dari Survei Antartika Inggris.

"Tetapi dengan makin tingginya resolusi citra jepretan satelit begitu juga dengan kemampuan analisis pencitraan, kami sekarang akan bisa memonitor banyak lagi spesies di berbagai tempat lain.

"Dimungkinkan melakukan penghitungan populasi total dan di masa depan melacak persebaran populasi tersebut," katanya kepada Program Inside Science dalam siaran di BBC Radio 4.

Tim ini menyeleksi area tesnya seluas 113 kilometer persegi yang merupakan bagian Golfo Nuevo di Teluk Valdes, lokasi yang memang sejak lama punya reputasi tempat bertemunya paus-paus samudara setempat.

Meski satwa ini adalah mamalia ukuran raksasa, dalam citra satelit mereka hanya nampak dalam wujud beberapa piksel saja.

Penghitungan manual menemukan 55 makhluk yang diduga kuat merupakan paus, 23 diduga paus serta 13 makhluk yang diduga hidup di lapisan tengah samudra.

Beberapa model pengitungan otomatis kemudian diujicobakan dan hasil terbaiknya merupakan kombinasi dari gambaran panchromatic resolusi tinggi serta lapisan tipis gelombang violet (400-450 nanometer) pada spektrum cahaya.

Pendekatan otomatis mendapati 89% adanya dugaan kuat paus dibanding dengan hitungan manual.