Sejarah Erupsi Gunung Kelud

By , Jumat, 14 Februari 2014 | 22:02 WIB

Letusan Gunung Kelud selama 100 tahun terakhir cenderung berupa letusan besar dan berlangsung sebentar, kecuali letusan pada 2007, demikian pendapat Surono, seorang ahli gunung berapi yang juga Kepala Pusat Badan Geologi.

"Biasanya letusan Kelud paling lama dua hari, tetapi material yang dilontarkan lebih dari 100 juta meter kubik," kata Surono, ahli gunung berapi, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Jumat (14/02) siang.

Menurutnya, letusan Gunung Kelud pada Kamis (13/02) malam, yang telah melemparkan materialnya hingga ketinggian 17 kilometer, merupakan ciri khas letusan Kelud selama 100 tahun terakhir.

"Artinya, letusan Kelud kembali eksplosif seperti ciri khas dia selama 100 tahun, kecuali tahun 2007," kata Surono.

Ledakan pada 2007, menurutnya, tidak bersifat eksplosif dan cuma membentuk kubah lava di dalam danau kawahnya.

Dia mengatakan, kubah lava itulah yang kemudian dimuntahkan pada ledakan pada Kamis malam.

Berikut sejarah ledakan gunung Kelud semenjak awal 1901 hingga 2007 lalu, seperti disarikan dari wawancara dengan Surono:

Letusan 1901

Letusan terjadi tengah malam, 22-23 Mei 1901, selama sekitar dua jam dan meningkat pada pukul tiga pagi. Awan panas menyerang wilayah Kediri. Bunyi letusan terdengar sampai Pekalongan, sementara hujan abu menyampai Sukabumi dan Bogor. Korban jiwa dilaporkan cukup banyak, tetapi angka pasti tidak tercatat.

Letusan 1919

Sedikitnya 5160 orang menjadi korban jiwa akibat letusan gunung Kelud pada tengah malam, 20 Mei 1919 yang disebut terbesar dalam abad 20. Letusan ini snagat keras sehingga dentumannya terdengar sampai Kalimantan. Hujan batu cukup lebat dan sebgaian atap rumah hancur, dan hujan abu mencapai Bali. Kota Blitar dilaporkan mengalami kehancuran akibat letusan ini.

Ledakan 1951

Letusan terjadi pada pukul 06.15 pagi pada 31 Agustus 1951 yang menyebabkan tujuh orang tewas dan meulai 157 orang. Setidaknya terdengar empat dentuman keras akibat letusan ini. Hujan batu yang sebagian sebesar buah mangga menerpa sebagian wilayah Margomulyo. Hujan abu terjadi selama sekitar satu jam dan mencapai kota Bandung, Jabar.