Dikembangkan, Pizza yang Awet Disimpan Bertahun-tahun

By , Sabtu, 15 Februari 2014 | 12:25 WIB

Sejak Meals Ready to Eat (MRE) menggantikan makanan kalengan pada tahun 1981, tentara Amerika Serikat menginginkan bahwa pizza dijadikan salah satu pilihan menunya. MRE sendiri merupakan makanan ringan bagi para serdadu yang sedang bertugas, khususnya di tempat-tempat di mana dapur umum tak mungkin dibangun.Kini ada kabar gembira. Para peneliti di lab militer AS di Massachusetts sudah semakin menyempurnakan resep pizza yang tidak membutuhkan penyimpanan di lemari es ataupun dibekukan."Kita akan dapat membuat pizza, menyimpannya dalam kemasan, disimpan selama tiga tahun dan tetap bisa dimakan," kata Michelle Richardson, peneliti dari US Army Natick Soldier Research, Development and Engineering Center yang sudah hampir dua tahun ini mengembangkan resep pizza.Para peneliti di lab Natick ini juga sebenarnya bertanggungjawab untuk mengembangkan peralatan dan pakaian yang meningkatkan efektivitas tempur prajurit dan keselamatan mereka. Namun mencari ramuan pizza merupakan tujuan utama mereka di sana.Selama ini, peneliti kesulitan karena kelembaban pada saus tomat, keju dan topping yang dioleskan pada roti menyebabkan hadirnya kondisi yang sempurna untuk tumbuhnya cendawan dan bakteri penyebab penyakit.Tetapi, penelitian bertahun-tahun terakhir membuka harapan bagaimana mencegah berpindahnya kelembaban. Salah satunya adalah menggunakan ramuan yang disebut dengan humectant - gula, garam, dan sirup - yang mengikat air dan mencegahnya merembes ke roti.Namun itu saja tidak akan cukup untuk menjaga pizza tetap segar setelah disimpan dalam suhu 27 derajat Celsius selama 3 tahun. Untuk itu, peneliti mengubah keasaman dari saus, keju dan roti sehingga menyulitkan bakteri dan oksigen untuk bertahan di sana. Mereka juga menambahkan serbuk besi pada kemasan untuk menyerap sisa udara yang tersisa dalam kemasan.Lalu, bagaimana rasanya?"Kurang lebih sama seperti pizza loyangan pada umumnya," kata Jill Bates, salah satu peneliti saat mencoba prototipe pizza pepperoni terbaru. "Satu-satunya hal yang berbeda adalah ia sudah tidak panas saat dimakan. Hangat seperti suhu ruangan," ucapnya.Pizza pepperoni yang diciptakan tersebut seperti pizza biasa, namun keraknya sedikit lembab, tidak renyah. Turkey pepperoni pizza juga disediakan bagi tentara yang tidak memakan produk berbahan daging babi.David Accetta, purnawirawan letnan kolonel yang juga juru bicara lab menyatakan bahwa ia juga menyukai pizza baru ini. "Dalam banyak kasus, saat Anda kedinginan, lelah dan lapar, menyantap makanan hangat yang Anda sukai dan biasa tersedia di rumah bisa meningkatkan moral, dan kami melihat ini sebagai penambah kekuatan," sebutnya.