Obyek Wisata Keraton Yogyakarta ditutup sementara bagi wisatawan karena kondisinya masih kotor tertutup tebaran abu vulkanik letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.Pantauan Antara, Sabtu (15/2), sejumlah abdi dalem "Prajurit Biru" didukung para relawan masih melakukan pembersihan di kawasan wisata keraton itu."Debu masih bertebaran tidak mungkin kita buka karena justru akan membahayakan wisatawan. Sekarang masih bersih-bersih dulu," kata seorang abdi dalem keraton, Raden Handoko Pawoko, di Yogyakarta.Menurut Handoko, baik di halaman luar maupun dalam rata-rata ketebalan debu masih mencapai satu centimeter, sehingga belum memungkinkan untuk dibuka bagi umum."Semua regol (pintu masuk) keraton masih kami tutup dan tidak menerima wisatawan," katanya.Terkait kapan obyek wisata itu akan dibuka kembali, menurut Handoko, masih menunggu keputusan dari keluarga Keraton."Selain menunggu halaman Keraton memungkinkan bagi wisatawan, kami juga masih menunggu keputusan dari pihak keluarga dalem untuk membuka kembalinya," katanya.Handoko mengemukakan, pada hari-hari normal kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara rata-rata sebanyak 2.000 hingga 4.000 orang per hari."Dari tadi pagi sudah ada yang datang baik perorangan maupun rombongan tapi 'kecele' dan balik pulang," katanya.Seorang wisatawan mancanegara yang berniat masuk obyek wisata itu, Paul, mengaku penasaran saja terhadap kondisi keraton. Ia memahami kebijakan penutupan keraton karena kondisi yang belum memungkinkan akibat banyak abu vulkanik."Saya kebetulan saja masih ada di Yogyakarta dan menyempatkan mampir ke Keraton, karena belum bisa kembali pulang disebabkan bandara ditutup," kata wisatawan asal Perancis itu.