Mana yang Benar Holland Ataukah Belanda Itu?

By , Jumat, 28 November 2014 | 15:00 WIB

"Pada Desember pagi yang cerah di masa yang telah lama lalu, dua anak berpakaian tipis berlutut di tepi sebuah kanal beku di Holland (Belanda). Matahari belum muncul, tapi langit kelabu dibelah dekat cakrawala , dan ujungnya bersinar merah dengan hari merekah. Sebagian besar Hollander (orang Belanda) yang baik sedang menikmati tidur pada pagi tenang." - Mary Mapes Dodge, Hans Brinker

Selama berabad-abad, sudah sangat umum bagi orang-orang di seluruh dunia untuk menyebut The Netherlands (Belanda) sebagai "Holland." – sebuah sebutan yang bagi sebagian Dutch (orang Belanda) merupakan penghinaan. Sangat lumrah, bahwa kita akan terkejut ketika mengetahui bahwa ini keliru. Belanda sudah ratusan tahun dianggap sebagai mercusuar pengetahuan dan kekayaan di Eropa, begitu luar biasa sehingga berpengaruh bagi seluruh bangsa sampai hari ini.

Beberapa orang Belanda (Dutch) mungkin tersinggung kala Anda menyebut negara mereka sebagai Holland alih-alih the Netherlands. Ini seperti memanggil Amerika Serikat sebagai "Dakota" atau Great Britain (Inggris Raya) sebagai “England” (Inggris).

Netherland sekarang terdiri dari 12 provinsi: Groningen, Friesland, Drenthe, Overijssel, Flevoland, Gelderland, Utrecht, North Holland, South Holland, Zeeland (kini kita tahu dari mana Selandia Baru mendapatkan namanya ), North Brabant, dan Limburg. Netherland adalah salah satu negara Kingdom of the Netherlands (Kerajaan Belanda), yang juga termasuk enam pulau Aruba dan Netherlands Antilles (di Laut Karibia) .

Kota-kota terbesar dan paling terkenal dari Netherland (Amsterdam, Rotterdam, Den Haag) berlokasi di Holland Utara dan Holland Selatan, membuat mereka menjadi provinsi paling terkenal dari negara itu.

Ketenaran provinsi-provinsi  ini dimulai di Masa Keemasan Belanda (the Dutch Golden Age) yang membentang sepanjang abad ke-17, ketika orang-orang Belanda (Dutch) menguasai alur perdagangan dunia dan unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, militer dan seni. Selama era ini, Holland Utara dan Holland Selatan bersatu sebagai hanya Holland. Menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya dari United Provinces of the Netherlands (Perserikatan Provinsi Netherland), menjadi bangsa terkaya di dunia, yang mendahului terbentuknya Kerajaan Belanda (the Kingdom of The Netherlands).

Hal ini menyebabkan pengakuan luas dari "Holland" di seluruh dunia, terutama di Eropa di mana Holland mulai digunakan sebagai sinonim dari yang  kita kita kenal kini sebagai Netherland. Dengan demikian, wilayah tunggal ini membayangi  seluruh Kekaisaran Belanda (Dutch Empire).

Selama berabad-abad, Holland adalah terpecah dan berganti nama beberapa kali (antara lain menjadi Amstelland dan Maasland), sampai akhirnya menjadi yang sekarang kita kenal sebagai Holland Utara dan Holland Selatan pada 1840 .

Sejarah dan kekuatan provinsi Belanda itu sedemikian rupa sehingga Netherland dipandang hanya sebagai Holland yang masih berlanjut sampai hari ini. Beberapa orang Belanda (Dutch) bahkan bisa menyebut negara mereka sebagai Holland ketika berbicara dengan orang asing.

Berpaling ke negera kita, mungkin kita tersinggung bila orang asing lebih mengenal Bali, sebuah provinsi pulau, daripada untaian zamrud khatulistiwa yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Holland sekarang digunakan sebagai nama merek untuk Netherland, terutama dalam bisnis dan pariwisata, nama yang mewakili kebesaran bangsa.