Anak-anak tuna rungu di Inggris "gagal karena sistem pendidikan", demikian menurut riset terbaru. Para peneliti mengatakan lebih dari setengah anak tuna rungu yang mereka nilai memiliki kesulitan membaca lisan sama parahnya dengan yang dialami anak-anak disleksia.
Mereka menemukan bahwa tidak ada upaya khusus yang rutin ditawarkan kepada anak-anak tersebut untuk mendorong kualitas membaca secara lisan.
Padahal, Departemen Pendidikan mengatakan mereka memberikan £1 juta kepada sejumlah lembaga di Inggris dalam dua tahun terakhir untuk membantu anak tuna rungu.
Sebagai akibat dari gangguan pendengaran, anak-anak tuna rungu mengalami kesulitan mendengar suara lisan dari tulisan yang mereka baca. Laporan itu mengatakan bahwa mereka mendengar anak tuna rungu berbicara sama parahnya saat mendengar anak disleksia berbicara. Ini mengindikasikan mereka harus diberi dukungan spesialis yang mereka butuhkan.
Dr Rosalind Herman mengatakan banyak anak tuna rungu yang gagal membaca lisan. "Dengan pemahaman yang tepat tentang kekurangan mereka dan mengupayakan dukungan yang tepat, prospek anak-anak tuna rungu di Inggris bisa berubah."