Kisah Penyelam Jepang Saat Bertahan di Perairan Bali

By , Kamis, 20 Februari 2014 | 22:40 WIB

Empat penyelam Jepang yang hilang di perairan Bali selama tiga hari telah meninggalkan rumah sakit dan menceritakan bagaimana mereka bertahan di laut. Dari tujuh penyelam yang hilang, lima telah ditemukan namun hanya empat orang tersebut yang bersedia bertemu dengan wartawan. 

Kepada kantor berita AFP mereka mengatakan "ditelan gelombang besar" selama berjuang di laut setelah hilang pada hari Jumat (13/02). Keempatnya membungkuk kepada wartawan dan meminta maaf karena menyebabkan banyak kesulitan. 

Dalam pernyataan bersama, mereka mengatakan berusaha menyemangati satu sama lain setelah gelombang besar dan badai menghempas mereka ke karang, jauh dari posisi awal mereka. 

"Kami saling mengatakan kepada satu sama lain bahwa kami akan pulang dengan selamat. Kami menyemangati satu sama lain dengan mengatakan kami sanggup bertahan karena kami sudah berada di air selama 28 jam," kata mereka. 

Mereka menyelam dari pulau Nusa Lembongan, di timur Bali tetapi kemudian tersesat. (Baca juga 7 Turis Jepang yang Hilang di Laut Bali Belum Ditemukan)

Setelah mengambang selama beberapa lama, mereka terdorong ke karang di dekat pesisir dan "ditelan oleh gelombang besar tiga hingga empat kali." 

Empat orang berhasil memanjat karang di lepas pantai pulau Nusa Penida pada hari Sabtu. Mereka berteduh dari matahari yang panas di siang hari dan memanjat ke karang tertinggi untuk menyalakan lampu tanda darurat di malam hari, melawan lelah dan haus. 

"Kami kelelahan, kami tidak menemukan air di hari pertama. Di hari kedua, kami mengumpulkan air hujan di sepatu karet kami dan di botol plastik bekas dari sampah di laut," tambah mereka. 

Mereka diselamatkan oleh kapal di Manta Point dekat Nusa Penida, 20 kilometer dari Nusa Lembongan. 

Penyelam kelima, instruktur berbasis di Bali Saori Furukawa, diselamatkan oleh helikopter dan sudah keluar dari rumah sakit. Penyelam keenam ditemukan terapung di laut dalam keadaan meninggal dunia. 

Kantor berita Kyodo Jepang mengidentifikasi keempat perempuan itu sebagai Emi Yamamoto, Atsumi Yoshidome, Aya Morizono dan Nahomi Tomita. Sedangkan penyelam yang meninggal dunia bernama Ritsuko Miyata sedangkan penyelam yang masih hilang bernama Shoko Takahashi.