Tidak salah kopi ini dinamakan Golden Lable Coffee atau kopi berlabel emas. Tekstur kopi dari Lembah Baliem ini lembut tapi rasa kopinya sangat pekat. Setelah ditelan, rasa asamnya seperti betah berlama-lama di di tenggorokan. Setelah itu rasa pahit khas kopi akan datang belakangan tinggal bersama rasa asam.
"Untuk Golden Lable kami menyeduhkan dengan cara syphon dengan menyesuaikan karakter biji kopi, suhu, dan waktu penyeduhan agar rasanya terjaga," ujar Resianri Triane, Manajer Kafe Anomali.
Biji kopi ini diambil langsung dari pedalaman Papua dari para petani kebun lokal di Lembah Baliem, Papua. Tak heran aroma rasanya sangat kuat karena dihasilkan dari tanah di dataran yang tinggi untuk perkebunan yaitu di ketinggian sekitar 1.700 meter dari permukaan laut. Lokasi yang pas buat menanam kopi.
Kafe yang berdiri sejak 2007 silam ini menyediakan Kopi Lembah Baliem dalam edisi terbatas. Bisa dinikmati di tempat atau beli bubuk kopi yang dibawa pulang. Kemasannya ditata apik dalam kantong berbahan karung. Sangat pantas juga untuk dijadikan suvenir buat kerabat.
Tak hanya kopi papua. Ada juga kopi aceh. Aromanya seperti mencium buah kopi. Bertekstur lembut dengan rasa asam mengalahkan rasa pahitnya. Asamnya sampai terasa di ujung langit–langit mulut. Kopi terasa ringan saat diteguk. Kopi aceh berasal dari daerah Jagong Jeget, Aceh Tengah.
Masih banyak jenis kopi yang ada di Kafe Anomali. Serasa tamasya kopi. Ada kopi dari Jawa, Mandailing Sumatera, Toraja, Bali, dan Aceh. "Setiap kopi memiliki karakter biji dan rasa yang berbeda. Semua dipengaruhi dari karakter tanah tempat dia tumbuh," kata Rasianri.
Kopi–kopi ini memang hanya bisa berjodoh dengan para pecinta dan penikmat kopi sejati. "Kalau tidak dengan passion (minat) terhadap kopi, sulit bisnis di bidang ini. Kami menjalankannya dengan ideologi," kata M. Abgari, pemilik Kafe Anomali.
Pria yang biasa dipanggil Agam ini menjelaskan tentang ideologi yang dimaksud adalah dengan memahami karakter setiap biji kopi. Selain itu menghargai proses setiap pembuatan kopi. "Kami lebih memilih proses dengan waktu yang lama misalnya karena yang penting adalah menjaga rasa kopi," ucapnya.
Bagi yang bukan penikmat kopi keras, kafe yang sudah membuka lima gerai di Jakarta dan Bali ini juga ada banyak pilihan minuman kopi lainnya. Kopi latte salah satunya. Campuran kopi, susu, dan foam atau busa susu bisa dinikmati siapa saja. Berbeda dengan cappucino, foam di latte lebih tipis. Saat bibir ada di ujung cangkir, foam terasa sangatlah lembut. Rasa kopinya tiba-tiba menyelinap masuk ke ujung lidah. Tak perlu ditambah gula, rasa manis latte berasal dari campuran susunya. Suhunya juga tidak terlalu panas menjaga agar susunya tidak pecah.
Bila ingin minuman dingin, Creme Brulle adalah pilihan yang tepat. Lebih cocok lagi diminum sambil berbincang santai. Minuman ini adalah campuran dari kopi, karamel, susu, ditambah foam dingin di atasnya. Tanpa diaduk teksturnya akan ringan dan rasanya manis khas karamel. Bila diaduk minuman ini menjadi legit dan kental. Rasa karamelnya justru mengalahkan rasa manisnya.
Agam mengungkapkan, "Kami ingin customer datang ke Anomali untuk menikmati kopi, bukan sebagai selingan". Tak salah memang, bila ingin mengenal kopi Indonesia lebih dekat, Kafe Anomali adalah tempat yang sesuai. Tak perlu tanya harga, seruput dan nikmati.