Liechtenstein: Pangeran dan Negeri Liliput

By , Selasa, 4 Maret 2014 | 14:34 WIB

Liechtenstein, adalah kerajaan mungil. Sebidang kecil padang rumput Alpen, pucuk-pucuk terjal, dan kebun anggur ini mendapati dirinya tersekat di antara Austria dan Swiss.

"Kami minoritas dan kami bangga," kata Sandra Thurnheer, seorang pengusaha internet dan juga penduduk asli "negeri liliput".

Seberapa mungil kerajaan ini? Kata Thurnheer, Anda bahkan bisa saja berjumpa dengan pangeran dan istrinya di toko bahan pangan!

Liechtenstein dengan sapuan lanskap mahaindah dari hijaunya tepian Sungai Rhine, hingga Pegunungan Alpen yang dicumbu awan.

"Seolah-olah negeri ini bersandar pada gunung-gemunung itu," imbuh Thurnheer, yang memuji nikmatnya jalan-jalan santai di bukit. Dinamai merunut ibunda pangeran yang berkuasa, Princess Gina Trail memungkinkan pejalan mereguk panorama tiga negara selayang pandang.

Selain tepian sungai dan miliarder, Liechtenstein menawarkan kilasan tradisi tertua di Eropa, seperti api unggun Lenten dan Wimmlete musim gugur (memetik anggur yang akan diolah jadi wine). Resapilah segelas anggur bersama sepiring penuh kaseknopfle, niscaya tempat ini akan terasa seperti apa pun selain kecil.* Baca berbagai tempat indah lainnya yang terangkum dalam sajian 20 Loka Wajib Kunjung - NATIONAL GEOGRAPHIC TRAVELER Edisi Maret 2014.