Penelitian untuk memonitor langit di tempat-tempat yang rawan gempa telah dimulai. Sambaran petir terlihat antara lain sebelum gempa besar di Cina dan Italia. Namun kilatan petir tidak bisa dijelaskan melalui ilmu fisika konvensional.
Temuan menunjukkan petir dapat digunakan untuk memperkirakan datangnya gempa dan bencana alam. Para peneliti di Universitas Rutgers di Amerika Serikat mengungkapkan temuan itu dalam sebuah konferensi Komunitas Fisika di Denver.
Mereka mengatakan, petir 'misterius' yang merupakan penanda datangnya gempa itu dapat dipicu oleh pergerakan tanah, yang menyebabkan aliran listrik. Mekanisme terjadinya petir ini ditemukan para ilmuwan Universitas Rutgers yang menggunakan tepung untuk melihat terjadinya keretakan di tanah.
Pasalnya ratusan kilat yang terjadi menunjukkan pergerakan sedikit pun di tanah cukup untuk menimbulkan kilatan petir di langit.
Para ilmuwan mengatakan melalui temuan ini, terjadinya sambaran kilat di langit, dapat digunakan untuk mengantisipasi bencana alam di suatu negara.