Pemulihan Lahan Pertanian Terhambat

By , Kamis, 6 Maret 2014 | 16:22 WIB

Pemulihan lahan pertanian yang rusak terdampak erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terhambat. Ini karena sejumlah pipa saluran irigasi yang mengairi lahan pertanian tersebut juga rusak tertimbun material vulkanik Kelud.

"Air irigasi dari Sungai Sambong dan Sono dialirkan menggunakan pipa menuju tandon-tandon irigasi sebelum dialirkan ke sawah. Pipa-pipa inilah yang saat ini tertimbun atau hanyut terbawa lahar dingin. Air tidak lagi bisa mengisi tandon-tandon irigasi di dusun kami," ujar Kepala Dusun Munjung Ngadiono, Rabu (5/3).

Dusun Munjung merupakan salah satu dusun di Desa Pandansari yang rusak terdampak hujan pasir dan batuan vulkanik Kelud. Pipa irigasi Sono tertimbun pasir lebih kurang setinggi 5 meter. Adapun pipa irigasi Sedawun dan Sambong hanyut terbawa banjir lahar dingin. Tandon-tandon irigasi juga penuh dengan pasir. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malang Tomie Herwanto mengatakan, paling cepat lahan sawah siap ditanami lagi 1 sampai 1,5 bulan ke depan, dengan catatan saluran irigasi sudah diperbaiki.

Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Malang sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memberikan bantuan pangan bagi petani yang belum bisa menggarap sawahnya.

Sudah sekitar 8.000 rumah korban erupsi Kelud di Kediri yang selesai diperbaiki. Total sejumlah 9.945 rumah di Kediri yang rusak akibat erupsi Kelud.