Amerika Serikat Akan Pimpin Investigasi Boeing 777-200

By , Sabtu, 8 Maret 2014 | 14:09 WIB

Juru bicara US National Transportation Safety Board, Kelly Nantel, menegaskan bahwa Amerika Serikat akan memimpin proses investigasi, jika terbukti Boeing 777-200 milik maskapai Malaysia Airlines mengalami kecelakaan, karena pesawat tersebut dibuat di sana.

Satus penerbangan MH370 hingga saat ini belum jelas. Pesawat dinyatakan hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Beijing (China) pada Sabtu (8/3) dini hari. Pesawat tersebut hilang kontak ketika berada di kawasan udara Vietnam.

"Kami tidak tahu siapa yang akan memimpin investigasi, selama lokasi pesawat belum ditemukan," kata Nantel.

Pihak penerbangan Cina melaporkan tidak menerima sinyal apapun dari pesawat tersebut sebelum hilang. Mereka juga tidak menerima laporan adanya kecelakaan di perairan Cina.

Malaysia Airlines sudah menghubungi keluarga penumpang yang ada dalam penerbangan tersebut, dan menyiapkan semua fasilitas pendukung yang diperlukan.

Sementara itu, keluarga dan teman para penumpang MH370 juga sudah mulai memenuhi Bandara Beijing. "Saya berada di sini sejak pukul 7 (pagi). Awalnya saya berpikir bahwa pesawat terlambat seperti biasa, jadi saya datang sedikit lebih lambat. Lalu saya menunggu dan menunggu," kata Chang Ken Fei, warga Malaysia yang menanti temannya di Bandara Beijing.

"Saya bertanya kepada mereka apa yang sedang terjadi, tetapi mereka hanya berkata 'kami tidak tahu'," lanjut Chang.

MH370 dijadwalkan tiba di Beijing pada Sabtu (8/3) pukul 06.30 waktu setempat.

Baca juga Daftar Nama WNI Penumpang Malaysia Airlines dan Tanda Tanya, Pesawat Malaysia Airlines Hilang dalam Tahap Terbang Paling Aman