Mabes Polri Mengumpulkan Data Ante Mortem 7 Warga Indonsia Penumpang Pesawat yang Hilang

By , Minggu, 9 Maret 2014 | 17:55 WIB

Tim Disaster Victim Identification Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri melakukan pemeriksaan ante mortem kepada keluarga korban warga negara Indonesia yang turut dalam penerbangan Boeing 777-200 ER Malaysia Airlines yang hilang Sabtu (8/3/2014).

"Sementara belum ada permintaan dari otoritas yang berwenang untuk membantu mencari korban, namun Polri telah menyiapkan Tim DVI Pusdokkes untuk membantu kepentingan WNI dan keluarga yang dikabarkan ada di dalam pesawat yang hilang itu," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie di Jakarta, Minggu (9/3/2014).

Menurut Ronny, diterjunkannya Tim DVI bertujuan untuk mengunjungi dan menenangkan keluarga korban terlebih dahulu.

Kedua, lanjut dia, untuk mengumpulkan data ante mortem (data sebelum mati) sekaligus pengambilan sampel DNA, data gigi, sidik jari, properti, tanda fisik dan lainnya.

Pengumpulan data ante mortem dilakukan oleh TIM DVI Polda Metro Jaya dan Polda Sumatra Utara yang berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri.

Sementara itu, Tim DVI post mortem (data setelah mati) bersiaga menunggu permintaan dari otoritas setempat.

"Saat ini masih 'stand-by' di Jakarta, namun telah bertemu dengan keluarga untuk keperluan pencarian data pendukung," kata Ronny.

Seperti diberitakan, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 hilang dalam penerbangan dari Kualaumpur, Malaysia, ke Beijing, Cina. Pesawat itu membawa 239 penumpang dan awak, tujuh di antaranya warga negara Indonesia (WNI).

WNI terdaftar sebagai penumpang pesawat tersebut adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta dua orang terdaftar dengan nama Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.