Slamet Naik Jadi Waspada, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang

By , Selasa, 11 Maret 2014 | 09:23 WIB

Dengan adanya peningkatan kegempaan dari aktivitas vulkanik Gunung Slamet (3.428 mdpl) yang berada di lima kabupaten yaitu Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II) terhitung 10 Maret 2014 pukul 21.00 WIB.

Apa yang membuat status Slamet gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini dinaikkan?

Disampaikan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 Maret 2014 hingga sekarang. 

Berdasarkan hasil rekaman kegempaan sejak awal Maret —  pada 1-7 Maret terjadi 1209 kali gempa hembusan, 4 kali gempa vulkanik dangkal (VB), 1 kali gempa vulkanik dalam (VA); dan pada 8-10 Maret terjadi 441 gempa hembusan dan 9 kali gempa vulkanik dangkal (VB).

Pemantauan secara visual dilakukan dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Slamet yang terletak di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari yang berjarak sekitar 10 km dari puncak, Kabupaten Pemalang. Hasil pemantauan secara visual sejak 1 Maret 2014 adalah sebagai berikut:

1. Tanggal 1-7 Maret 2014. Cuaca terang-mendung, angin tenang. Gunung tertutup kabut, pada saat tampak teramati asap putih tipis-tebal setinggi 25-600 meter dari puncak. Hujan gerimis-deras.2. Tanggal 8-10 Maret 2014 (hingga pukul 18:00). Cuaca terang-mendung, angin tenang. Gunung tertutup kabut, pada saat tampak teramati asap putih tipis-tebal setinggi 25-1000 meter dari puncak. Hujan gerimis-deras.

Menurut Sutopo, Kepala PVMBG telah melaporkan kenaikan status ini kepada Kepala BNPB. Masyarakat diiimbau tetap tenang dan tidak panik.

"Rekomendasi masyarakat, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah Gunung Slamet. Tindakan yang perlu dilakukan BPBD sehubungan dengan naiknya status waspada adalah penyuluhan, sosialisasi, penilaian bahaya, pengecekan sarana dan pelaksanaan piket terbatas," katanya.

Gunung Slamet tercatat aktif terakhir adalah pada medio 2009, sekitar bulan Mei sampai Juni. Slamet masuk status Siaga, terus mengeluarkan lava pijar.

Dengan demikian pada saat ini ada 1 gunung dengan status Awas, yakni Sinabung. Juga 3 gunung dengan status Siaga, yakni Karangetang, Rokatenda, dan Lokon. Dan 19 dengan status Waspada: Slamet, Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, Kerinci.