Susan G. Komen: Wanita di Balik Pita Pink

By , Selasa, 11 Maret 2014 | 19:35 WIB

Susan G. Komen bukan selebritas atau aktivis. Ia ibu rumah tangga yang tinggal di Illinois, Amerika Serikat, yang didiagnosa dengan kanker payudara di usia 33 tahun, pertengahan tahun 1977. Sayangnya, pada masa itu, informasi mengenai kanker payudara sangat minim. Dokter yang ditemui Susan malah membuat kondisi kesehatan Susan makin memburuk.

Saat Susan ditangani dokter yang kompeten, semua upaya sudah terlambat. Kanker sudah merambat ke organ tubuh lain dan mencapai stadium empat. Susan yang berjuang melawan kanker payudara selama tiga tahun akhirnya meninggal dunia pada 1980.

Kala Susan meregang nyawa, adiknya, Nancy Brinker, berjanji akan berusaha keras supaya kanker payudara bisa hilang dari permukaan bumi. Ia pun mendirikan yayasan kanker payudara yang dinamai “Susan G. Komen for the Cure”.

Yayasan ini makin dikenal luas karena membagikan pita pink saat lomba lari di New York pada tahun 1991. Lomba tersebut banyak diikuti penderita kanker payudara yang berhasil bertahan hidup. Kebetulan, lomba lari ini diadakan di bulan Oktober. Alasan ini pula yang membuat bulan Oktober didapuk sebagai bulan peduli kanker payudara.

Bicara soal makna, warna pink dalam dunia barat identik dengan citra feminin yang kental akan kepedulian kepada sesama. Warna ini pun dianggap pas mewakili niat baik dan kepedulian sesama wanita akan penderita kanker payudara.