Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang Itu Tinggalkan Jejak Data

By , Jumat, 14 Maret 2014 | 21:42 WIB

Sejumlah satelit komunikasi menerima sinyal elektronik samar dan tidak teratur (pings) dari pesawat Malaysia Airlines yang hilang Sabtu lalu. Data ping itu memberikan lokasi, kecepatan dan ketinggian pesawat selama setidaknya lima jam setelah pesawat itu hilang dari layar radar sipil. Hal itu dikemukakan sejumlah pejabat yang terlibat dalam penyelidikan, lapor laman Wall Street Journal, Kamis (13/3).

Ping terakhir dikirim dari atas wilayah perairan, yang menurut seorang penyelidik dikirim dari ketinggian jelajah normal. Mereka menolak untuk mengatakan di mana persisnya lokasi transmisi itu berasal, juga tidak jelas mengapa transmisi itu berhenti. Salah satu kemungkinan, kata salah seorang dari mereka, adalah bahwa sistem pengiriman telah dinonaktifkan oleh seseorang di dalam pesawat.

Ping otomatis itu, atau serangkaian upaya untuk berhubungan dengan satelit yang dioperasikan Inmarsat, terjadi beberapa kali setelah posisi terakhir Malaysia Airlines MH370 dapat diketahui. Hal itu menunjukkan bahwa setidaknya selama beberapa jam tersebut, Boeing 777 yang membawa 239 orang itu tetap utuh dan tidak hancur karena kecelakaan, tindakan sabotase, atau ledakan.

Malaysia Airlines mengatakan belum menerima data tersebut. Sementara itu, Boeing yang berbasis di Chicago menolak untuk berkomentar, lapor Wall Street Journal.

Jika pesawat itu tetap mengudara selama periode tersebut, pesawat bisa terbang sejauh 2.200 mil laut (sekitar 3.500 kilometer) dari posisi terakhirnya yang dapat dikonfirmasi, yaitu di atas Teluk Thailand, kata sumber-sumber itu.

Sementara itu, pencarian pesawat yang telah memasuki hari ketujuh itu diperluas hingga ke Samudra Hindia. Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, Kamis, mengatakan, ada informasi baru bahwa pesawat Malaysia Airlines mungkin keluar dari jalur penerbangan semestinya, Kuala Lumpur - Beijing. Pihak Amerika mengatakan, pencarian pesawat Malaysia itu bisa diperluas ke Samudra Hindia, jauh ke bagian barat dari posisi kontak terakhirnya.

Jay Carney mengatakan, ada informasi baru, meskipun tidak konklusif, bahwa Boeing 777 mungkin keluar dari jalur penerbangan semestinya dari Kuala Lumpur menuju Beijing dan mengarah ke Samudra Hindia. Carney mengatakan, Amerika sedang berkonsultasi dengan negara-negara lain yang terlibat dalam pencarian besar-besaran untuk menemukan pesawat jet itu demi melihat apakah kapal dan pesawat sudah dikerahkan ke Samudra Hindia untuk memperluas operasi pencarian.