Pemerintah Malaysia meminta bantuan dari setidaknya 25 negara untuk mencari pesawat MH370 di area yang kemungkinan dilewati pesawat itu. Pencarian sekarang dilakukan di area yang sangat luas—membentang dari Asia Tengah ke Samudera Hindia sebelah selatan.
Malaysia sudah menghubungi sejumlah negara, termasuk Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Turkmenistan, Pakistan, Bangladesh, India, Cina, Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Indonesia, Australia dan Prancis.
Mereka meminta negara-negara itu untuk menyediakan bantuan terkait data dan analisa satelit dan kemampuan pencarian di lapangan, termasuk peralatan maritim dan udara.
Penyelidikan kini akan melakukan fokus untuk mencari data radar dari negara mana pun yang mungkin dilewati pesawat Malaysia Airlines itu.
Pernyataan tersebut muncul setelah otoritas menyatakan bahwa sistem komunikasi pesawat sengaja dimatikan. Pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing ini kemudian dipercaya berbelok arah ke barat dan mampu terbang tujuh jam setelah itu.
Selidiki pilot
Polisi juga dilaporkan tengah menyelidiki kehidupan keluarga dan kondisi psikologis dua pilot MH370, Zaharie Shah dan co-pilot Fariq Abdul Hamid, serta melakukan penggeledahan di masing-masing rumah mereka pada Sabtu (16/3).
Polisi secara spesifik melakukan pemeriksaan terhadap simulator penerbangan pilot Zaharie. Namun, mereka yang mengenal Zaharie bersikeras ia adalah seorang yang baik. Berusia 53 tahun—dengan 18.000 jam pengalaman terbang—dia adalah seorang yang mencintai dunia penerbangan dan dengan bangga mengunggah foto-foto simulator penerbangan miliknya di media sosial.
Selain memeriksa latar belakang awak dan penumpang pesawat, polisi juga menyelidiki para insinyur yang mungkin menjalin kontak dengan pesawat sebelum lepas landas.