Banyak hal penyebab bersin, seperti flu, alergi, debu, udara dingin, bahkan sinar terang. Bersin sendiri adalah sebentuk refleks yang dikeluarkan tubuh dalam merespon benda-benda asing yang mencoba masuk ke saluran nafas.
Benda-benda tersebut selanjutnya terdeteksi oleh mukosa di bagian pangkal hidung, sehingga secara otomatis bersin terjadi untuk memompa benda asing tersebut keluar dari hidung.
Ketika bersin, tanpa sadar kita menutup mata. Hal tersebut adalah refleks yang berkaitan dengan struktur anatomi tubuh manusia, di mana ada sebuah lubang kecil bernama ductus nasolacrimalis yang menghubungkan antara mata dengan hidung.
Agar benda asing tidak masuk ke lubang tersebut, maka terjadilah kontrasksi sepanjang hingga ujung ductus nasolacrimalis. Efeknya, mata kita pun terpejam ketika bersin.
Selain itu, akan terjadi stres yang luar biasa pada tubuh selama bersin. Salah satunya berdampak pada tekanan udara yang cukup penting, yang terletak pada mata.
Memang, tekanan tambahan tersebut tidak akan membuat mata copot atau keluar, tapi akan membuat mata merasa tidak nyaman. Sehingga secara refleks seseorang akan menutup matanya saat bersin sebagai bentuk perlindungan.
Banyak orang merasa enggan ketika harus bersin. Akhirnya, mereka cenderung menutup mulut dan hidung rapat-rapat. Padahal ini adalah hal salah dan bisa membahayakan.
Telah dijelaskan sebelumnya, bersin merupakan salah satu refleks keamanan dari tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran nafas melalui hidung. Bahkan, ketika seseorang bersin, lendir atau benda-benda asing yang ada di mulut dan hidung akan keluar dengan kecepatan 161 kilometer per jam.
Maka, sangat tidak dianjurkan untuk menutup hidung atau mulut rapat-rapat saat bersin. Alih-alih menunda bersin apalagi merasa lebih baik, menutup hidung atau mulut hanya akan mengakibatkan benda asing tersebut tidak akan keluar. Di sisi lain, bersin yang terlalu kuat juga dapat menimbulkan efek yang berbahaya. Bahkan, bersin yang terlalu kuat juga bisa mengakibatkan tulang rusuk patah.