Pendidikan Agama Dapat Hindari Kesalahpahaman

By , Rabu, 19 Maret 2014 | 10:53 WIB

Kurangnya guru agama berkualitas dapat mengancam hubungan antarkomunitas. Sejumlah anggota parlemen Inggris yang tergabung dalam kelompok lintas partai yang disebut All Party Parliamentary Group (APPG) itu mengatakan, pendidikan agama dapat berperan penting dapat mengurangi ekstremisme.

Namun mereka juga memperingatkan bahwa kebijakan pemerintah, yang disebut justru menurunkan status pendidikan agama.Grup tersebut juga mengatakan konflik potensial lintas agama dapat dihidnari jika anak-anak muda mendapat pelajaran mengenai agama-agama yang berbeda.

APPG mengatakan pendidikan agama memberikan anak-anak kesempatan untuk mempertimbangkan isu-isu agama dan etika dari sudut pandang alternatif.

Mereka menyimpulkan bahwa pendidikan agama dapat membantu siswa menjadi "warga negara yang terinformasi dan aktif" dengan cara membahas isu-isu serta mempelajari mengapa salah pengertian kerap terjadi di kalangan sejumlah kelompok.

Ketua kelompok itu, Stephen Lloyd, mengatakan pelajaran agama sangat penting saat ini.

Ia mengatakan agama kerap digambarkan tidak akurat di masyarakat. Sehingga mengajarkan pendidikan agama dapat menghancurkan prasangka yang kerap menjadi konsekuensi.

"Sekolah dan universitas adalah tempat aman dan terpercaya untuk mengeksplorasi agama, konflik, dan pandangan dunia dalam cara yang konstruktif serta positif."