Diklaim sebagai topeng tertua di dunia ("the oldest masks in the world"), topeng berusia 9.000 tahun yang ditemukan di situs Horvat Duma di Bukit Yudea, Israel, kini menjadi koleksi museum.
Kata peneliti, topeng batu tersebut mengungkapkan "kemiripan yang mengerikan" dengan wajah manusia.
Sebelum disimpan di dalam display kaca Museum Israel di Yerusalem, sejumlah kurator telah melakukan studi komparatif terhadap topeng ini.
Dengan senyum kaku, dan lubang besar pada bagian mata, artefak ini merepresentasikan roh-roh nenek moyang yang telah mati. Topeng ini mungkin banyak dipakai selama upacara dan ritual Zaman Batu.
"Lubang mata memungkinkan untuk melihat dengan luas berbagai bidang visi, serta proporsi yang amat pas untuk kontur wajah manusia," tutur seorang kurator, Debby Hershman.
Juga ada lubang di tepi pada beberapa topeng kuno. Menurut peneliti, kemungkinan gunanya untuk dilampirkan atau dipasang pada wajah.
Di samping itu, lubang pahatan ini juga dapat untuk dimasukkan ke rambut untuk membuat topeng terlihat lebih manusiawi, atau dimanfaatkan bagi tali yang bisa mengikat topeng ke pilar, maupun struktur lainnya.