Data Satelit: Titik Api Aktif Sumatera Tahun Ini Meningkat

By , Rabu, 19 Maret 2014 | 18:04 WIB
()

Rilis penelitian yang dikeluarkan oleh Global Forest Watch terhadap pantauan titik api yang terjadi di Sumatera, mengatakan bahwa titik api di tahun 2014 ini telah melampaui jumlah titik api pada tahun 2013 yang lalu. Ini berdasarkan Data Titik Api Aktif dari NASA.

Jika selama periode 13-30 Juni 2013, tercatat 2.643 jumlah peringatan titik api; pada periode 20 Februari - 11 Maret 2014 saja telah terdeteksi 3.101 titik api.

Pemantauan sendiri dilakukan dengan satelit MODIS NASA yang melewati garis khatulistiwa dua kali setiap harinya dan dapat langsung dimonitoring 3 jam setelah deteksi dilakukan. Dengan teknologi canggih, dalam kondisi ideal satelit ini mampu untuk mendeteksi kobaran api hingga radius sekecil 50 meter persegi.

Jumlah peringatan titik api di Sumatera, 1 Januari 2013- 12 Maret 2014.

Sama seperti kejadian tahun sebelumnya, jumlah titik api terbanyak berada wilayah Sumatera bagian tengah, dimana untuk periode 4-11 Maret 2014 ini, propinsi Riau telah menyumbangkan 87 persen dari seluruh titik api yang ada di Sumatera.  Adapun setengah dari peringatan titik api terletak di lahan yang dikelola oleh konsesi kelapa sawit, hutan tanaman industri dan hak pengelolaan hutan yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar.

Kebakaran di Provinsi Riau paling banyak terjadi di wilayah gambut. Kekeringan yang masif di tanah gambut akibat pembukaan area akan memudahkan sulutan api, tidak saja di permukaan tetapi juga menyebabkan penjalaran bara api yang berada di bawah permukaan tanah.