Cina mengirim lima kapal dan setidaknya tiga pesawat ke bagian selatan Samudera Hindia guna ikut mencari pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Sementara semakin banyak kapal mendekati daerah itu di mana sejumlah puing tampak dari foto-foto satelit, ada kekhawatiran puing-puing itu mungkin sudah tenggelam dan mempersulit upaya pencarian.
Pusat Pencarian dan Penyelamatan Maritim Nasional mengatakan lima kapal perang sedang menuju wilayah yang berdasarkan gambar satelit memperlihatkan dua benda besar mengambang sekitar 1.300 kilometer di bagian barat Australia.
Tidak ada indikasi kapan mereka akan tiba di lokasi terpencil itu, namun laporan-laporan awal mengatakan kapal-kapal tersebut—Kunlunshan, Haikou dan Qiandaohu—melakukan pencarian minggu ini di lepas pantai barat daya Sumatera.
Kapal pemecah es Cina, Snow Dragon, juga sedang bersiap meninggalkan Perth di Australia Barat menuju lokasi pencarian, menurut laporan televisi pemerintah. Kapal itu di Perth menyusul perjalanan ke Antartika pada Januari.
Juga pada Jumat, tiga pesawat militer Cina meninggalkan kota Sanya di Cina selatan menuju Malaysia, untuk bergabung dengan pencarian, menurut kantor berita Xinhua.
Wakil perdana menteri Australia mengatakan pencarian internasional untuk menemukan puing-puing itu, yang minggu ini tertangkap satelit di selatan Samudera Hindia, belum menghasilkan apapun.
Warren Truss hari Jumat mengatakan kepada para wartawan di Perth bahwa mungkin saja sesuatu yang sudah lama mengapung di laut kini telah tenggelam ke dasar Samudera Hindia. Gambar-gambar satelit itu diambil pada 16 Maret.
Para pejabat Australia mengatakan tiga pesawat P-3 Orion milik Angkatan Udara Australia, kapal P-8 Poseidon milik Amerika dan sebuah jet swasta berukuran panjang yang mengangkut ahli-ahli pencari ikut dalam upaya pencarian hari Jumat. Pesawat-pesawat itu terbang jauh dari Perth ke daerah yang diyakini sebagai lokasi benda-benda tadi, lebih 2.000 kilometer dari lepas pantai.
John Young adalah direktur Otorita Keselamatan Maritim Australia. Ia mengatakan tim pencari telah mengubah taktik setelah mereka tidak menemukan apapun lewat deteksi radar hari Kamis.
"Kami merancang ulang pencarian agar lebih visual, di mana pesawat akan terbang cukup rendah mengangkut tim pencari yang sangat ahli dan terlatih dan mereka bisa melihat lewat jendela pesawat dan mencari benda-benda. Ini artinya pesawat-pesawat itu terbang saling berdekatan dan kami akan memerlukan pesawat lebih banyak dalam upaya pencarian semacam itu," kata Young.
Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein hari Jumat mengatakan kepada para wartawan di Kuala Lumpur mereka akan meminta menteri pertahanan Amerika mengerahkan lebih banyak peralatan khusus pencari, termasuk kapal penyelamatan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh.
Australia kini memimpin pencarian pesawat Malaysia Airlines itu di Samudera Hindia. Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan negaranya mengerahkan semua kemampuannya.
"Mungkin saja puing-puing itu hanyalah peti kemas yang jatuh dari sebuah kapal—kita tidak tahu—tetapi kami berjanji kepada keluarga, teman, dan kerabat dari hampir 240 orang dalam pesawat MH370 itu untuk melakukan yang terbaik demi memecahkan misteri luar biasa ini," papar Abbott.
Selagi upaya pencarian diperluas di pesisir selatan, pada saat bersamaan upaya juga dilakukan di Laut Andaman serta Kazakhstan, titik sebelah utara terjauh yang mungkin dicapai pesawat itu.