Tiga menit setelah gempa California (17/3), Los Angeles Times melaporkan berita di situsnya. Artikel pendek itu tampak normal. Satu-satunya yang aneh adalah kalimat terakhir: "Post ini disusun oleh algoritma yang ditulis oleh pembuatnya."Artinya, artikel itu ditulis oleh robot.Meski robot reporter belum mampu menulis artikel feature 2000 kata, misalnya, namun dari studi awal, diketahui bahwa tulisan buatannya cukup bagus.Dari sebuah studi yang dipublikasikan di Journalism Practice, sekelompok pembaca yang disurvey tidak mampu membedakan apakah sebuah artikel olahraga ditulis oleh manusia atau robot. Artikel yang dibuat secara otomatis oleh robot juga terbukti informatif dan bisa dipercaya, meski sedikit membosankan.Kini, setelah robot mampu menangani reportasi dasar, apakah editing akan menjadi langkah berikutnya?Pada sebuah diskusi terkait penulisan otomatis di Tow Center for Digital Journalism, Columbia Journalism School, Amerika Serikat, Larry Birnbaum, salah satu pendiri Narrative Science memperkirakan akan ada sistem yang mampu melakukan penilaian editorial.Robot itu akan mampu memutuskan apakah sebuah berita layak untuk ditulis, bagaimana berita tersebut seharusnya ditulis, dan pembaca mana yang dibidik untuk berita tersebut."Saya ingin membuat algoritma penulisan berita. Saya paham bahwa akan ada pilihan antara simplisitas dan kelengkapan konten, atau antara kecepatan dan analisis. Tetapi ini merupakan sesuatu yang ingin saya buat," ucap Birnbaum.