Pengumuman yang disiarkan Malaysia mengenai konfirmasi pesawat MH370 sudah jatuh ke Samudera Hindia, memancing keraguan dari kalangan keluarga yang bersangkutan.
Tidak percaya apa yang ia dengar, seorang wanita setengah baya berteriak-teriak dengan emosional. "Saya ingin memberitahukan kepada pers, informasi yang mereka baru saja berikan tidak benar!" serunya.
Mereka lantas menuding Pemerintah Malaysia telah menjadi "algojo" bagi orang-orang terkasih mereka. Situasi serupa dilaporkan terjadi pada keluarga penumpang yang menunggu dan mendengar pengumuman di Kuala Lumpur. (Baca di sini)
Beberapa keluarga sudah berencana memesan penerbangan charter ke Perth, Australia. Ada pula keluarga-keluarga yang masih curiga terhadap info yang diberikan oleh Pemerintah Malaysia. Ini tak mengherankan, mengingat selama dua minggu terakhir mereka frustasi, lelah, terombang-ambing dengan simpang siur isu yang membingungkan.
Sosial media Cina tidak henti menggugat Pemerintah Malaysia yang dinilai hampir-hampir tidak transparan sama sekali sejak pesawat menghilang secara misterius, pada 8 Maret.
Seperti situs mikroblog Weibo dan aplikasi WeChat, yang dibanjiri dengan kemarahan. Beredar banyak pernyataan tuntutan serta berbagai teori konspirasi. Pengguna sosial media ini mendesak agar Malaysia merilis informasi lebih.
Lusinan anggota keluarga kerabat penumpang Cina di MH370 dan ratusan orang lainnya yang marah, pada hari ini (25/3) juga telah protes dengan mendatangi Kedubes Malaysia di Beijing, menuduh pihak berwenang di Kuala Lumpur melakukan "kecurangan".
Salah satu gambar dari fotografer Cina menunjukkan sebuah banner pengunjuk rasa di luar Kedutaan Malaysia yang bertuliskan: Malaysia Airlines! Anda berutang penjelasan bagi kami.
Meskipun pakar dari sisi psikologi turut angkat bicara mengatakan, didera duka mendalam bisa mengakibatkan orang tak bisa menerima kenyataan orang terkasih mereka pergi, hingga mereka menjaga kewarasan dari teori yang menurut anggapan masuk akal. (Baca juga di sini)
Namun, ketidakpercayaan yang merebak mengarah pada dibutuhkannya bukti demi kepastian.
Malaysia Airlines juga nampaknya akan menerbangkan keluarga ke Perth, jika bukti puing atau sisa-sisa pesawat ditemukan dalam pencarian multinasional intensif, yang kini dikoordinasikan oleh negara Australia, di Samudera Hindia.
Terhadap kemungkinan ini, pejabat di Kedubes Australia menyatakan telah mengerti dan membuat persiapan untuk aplikasi visa jalur cepat.