Facebook, Oculus, dan Era "Realitas" di Depan Mata

By , Kamis, 27 Maret 2014 | 12:27 WIB

Facebook mengejutkan sekali lagi. Raksasa media jejaring sosial ini mengumumkan akuisisi terhadap Oculus VR, perusahaan di balik Oculus Rift—perangkat headset berteknologi realitas virtual yang tengah meledak popularitasnya di kalangan industri game.

Oculus Rift ini —dideskripsikan Facebook— akan disiapkan sebagai "mobile communications platform" yang dengan kapabilitas realitas virtualnya, tidak hanya akan berguna sebagai aksesori game, tapi juga untuk bidang pendidikan, kedokteran, hiburan, media, dan lain-lain.

"Oculus punya peluang menciptakan platform sosial di masa depan, merevolusi cara kita bekerja, bermain, serta berkomunikasi," kata CEO Mark Zuckerberg di dalam pernyataan.

Mungkin kira-kira begini. Bayangkan berbagi momentum dengan teman-teman Anda secara online —tapi bukan sekadar fragmen-fragmen, foto atau cuplikan video— ini meliputi keseluruhan pengalaman dan petualangan!

Pakar realitas virtual Mel Slater, dari ICREA-University of Barcelona, meramalkan banyak kemungkinan tidak terbatas. "Orang-orang di London, Inggris, bisa mengalami pertandingan sepak bola di Barcelona-Madrid seminggu lalu. 'Menghadiri' konser rock ataupun pertunjukan teater di belahan dunia lain, misalnya," kata Slater.

Dilaporkan, nilai akuisisi tersebut mencapai kira-kira US$2 miliar, dalam tunai dan lembar saham.