Sejumlah pesawat dan kapal laut, Jumat (28/3), menuju ke zona pencarian baru setelah ada "petunjuk terbaru yang kredibel" bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang terbang lebih cepat dari dugaan semula, sebelum akhirnya jatuh di area terpencil di Samudra Hindia bagian selatan.
Sepuluh pesawat dari enam negara—dari Australia, Tiongkok, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Amerika Serikat—mengubah jalur penerbangan mereka ke daerah yang berjarak sekitar 1.100 kilometer di timur laut dari lokasi yang menjadi tempat mereka melakukan pencarian selama seminggu terakhir.
Lima kapal Tiongkok dan satu kapal Angkatan Laut Australia juga berlayar ke zona baru itu setelah cuaca cerah, kata Otoritas Keselamatan Maritim Australia atau AMSA. Pencarian dihentikan lebih cepat dari jadwal kemarin karena ada badai dan angin kencang.
"Informasi baru ini berdasarkan analisis yang terus berlangsung dari data radar antara Laut Cina Selatan dan Selat Malaka sebelum hilang kontak dengan radar," kata AMSA. "Hal itu menunjukkan bahwa pesawat tersebut terbang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, yang mengakibatkan peningkatan penggunaan bahan bakar dan mengurangi kemungkinan jumlah jarak tempuh pesawat itu saat menuju ke selatan ke Samudra Hindia."
Pergeseran lokasi itu menyusul laporan Thailand hari Kamis yang menyatakan bahwa satelit negara itu menangkap citra ratusan obyek mengambang. Jepang juga mengumumkan sebuah analisis satelit yang menunjukkan sekitar 10 obyek yang mengambang, meskipun tidak jelas apakah objek-objek itu berada di zona pencarian baru yang akan menjadi fokus.
Gambar satelit Thailand dan Jepang itu muncul setelah data satelit Australia, Tiongkok, dan Perancis juga menunjukkan adanya objek mengambang yang kemungkinan berhubungan dengan MH370. Namun, sejauh ini tidak ada objek yang telah berhasil diambil meskipun ada pencarian multinasional.
Pesawat Boeing 777 dengan 239 orang di dalamnya itu hilang secara misterius dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada tanggal 8 Maret.
"Ini adalah petunjuk baru yang kredibel dan akan diselidiki secara menyeluruh hari ini," kata Perdana Menteri Australia Tony Abbott. "Seperti yang sudah saya katakan dari awal, kami merasa berutang untuk mengikuti setiap petunjuk yang kredibel dan untuk memberi tahu masyarakat tentang perkembangan baru yang signifikan. Itulah yang kami lakukan," tambahnya.
Saran terbaru tentang lokasi pencarian diberikan oleh tim investigasi internasional di Malaysia bersama Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) yang menentukan "bahwa ini merupakan petunjuk paling kredibel tentang di mana puing-puing itu mungkin berada".
Lokasi pencarian baru itu mencakup area sekitar 319.000 kilometer persegi dan sekitar 1.850 kilometer di sebelah barat Perth, atau lebih dekat dari jarak sebelumnya yang mencapai 2.400 kilometer dari Perth.