Memanfaatkan Arsenik di Air Minum Menjadi Beton

By , Minggu, 30 Maret 2014 | 08:22 WIB

Susan Amrose dan tim peneliti asal University of California, Berkeley tengah mengupayakan untuk menyaring 10 ribu liter air per hari di beberapa kawasan terpencil India. Caranya, mereka mendesain wadah yang mampu menampung 600 liter air dari sumur di sekitarnya.Di dalam wadah itu, mereka menempatkan sejumlah pelat besi. Arus listrik lemah kemudian dialirkan pada pelat sehingga mempercepat proses karat pelat tersebut. Arsenik kemudian akan terikat saat karat terbentuk dan jatuh ke dasar wadah penampungan. Air yang sudah disaring tersebut kemudian dipompa keluar.Teknologi itu sudah diuji coba di sebuah sekolah di Dhopdhopi, selatan Kolkata dan kini tim berencana untuk memulai percobaan berdurasi setahun di mana warga setempat bisa mengelola penyaringan tersebut sendiri. Untuk menyingkirkan limbah berbahaya, tim peneliti bekerjasama dengan perusahaan beton setempat. Limbah tidak membuat beton tersebut menjadi berbahaya, meski demikian, mereka akan mengujicoba untuk melihat apakah kekuatan material itu terpengaruh."Menurutku, menstabilkan limbah berbahaya pada beton merupakan suatu hal yang akan menjadi umum. Ini masuk akal, karena saat ini ada banyak jalan yang akan dibangun di India," kata Amrose.Saat ini tim peneliti juga tengah mempertimbangkan untuk membuat prototipe penyaring air untuk beberapa kawasan di California, seperti San Joaquin Valley, di mana level arsenik cukup tinggi.