CIA dan MI6 Membantu Penyelidikan Misteri Hilangnya MH370

By , Minggu, 30 Maret 2014 | 23:38 WIB

Dinas rahasia Inggris sedang menyelidiki hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, kata menteri transportasi Malaysia, Sabtu (29/3). Pengungkapan bahwa MI6 serta CIA membantu pihak berwenang Malaysia akan menambah spekulasi bahwa pesawat itu dibajak teroris.

Harapan meningkat di kalangan tim pencarian pada Sabtu malam bahwa sebuah puing pesawat itu mungkin akhirnya telah ditemukan, tiga minggu setelah pesawat itu hilang. Sebuah foto tentang suatu obyek yang mengambang di Samudra Hindia selatan diambil pesawat Angkatan Udara Selandia Baru yang telah menyisir lautan itu untuk mencari sejumlah petunjuk. Sejumlah kapal laut telah dikirim untuk menemukan objek itu, sementara seorang pakar memperingatkan bahwa obyek itu bisa saja merupakan bagian dari peralatan yang biasa digunakan kapal pukat.

Foto dari pihak Selandia Baru itu muncul beberapa jam setelah tim Tiongkok dan Australia melaporkan telah melihat apa yang merupakan kemungkinan puing-puing pesawat itu di daerah yang sama. Sampai saat ini, semua apa yang sepertinya merupakan puing-puing terbukti tidak terkait dengan jet penumpang yang hilang tersebut.

Saat sejumlah laporan itu muncul, perhatian beralih lagi ke apa yang mungkin telah menyebabkan pesawat tersebut hilang. Hishammuddin Hussein, penjabat menteri transportasi Malaysia, mengatakan pada Sabtu bahwa MI6 dan CIA sedang bekerja sama dengan agen mata-mata China untuk menentukan apa yang terjadi pada 239 penumpang dan awak pesawat Boeing 777 itu. Hishammuddin tidak terpaku pada satu teori terkait sebab hilang pesawat itu. Dia mengatakan, hilangnya pesawat itu bisa karena "terorisme, pembajakan, masalah pribadi dan psikologis, atau kegagalan teknis".

"Skenario ini telah dibahas panjang lebar dengan badan-badan intelijen yang berbeda," katanya.

Para penyidik kecelakaan yakin bahwa hilangnya pesawat dan keputusan untuk menonaktifkan sistem komunikasi tampaknya disengaja. Namun mereka tidak menemukan bukti untuk motifnya.

MI6 diduga telah membantu pemeriksaan latar belakang yang luas dari masing-masing 239 penumpang dan awak pesawat itu tetapi tidak ada hal mencurigakan yang telah muncul. Hishammuddin mengatakan, MI6 juga memeriksa "ping" yang dipancarkan pesawat itu yang kini dimanfaatkan untuk memetakan rute penerbangannya selama tujuh jam setelah sistem komunikasi dinonaktifkan.

"Sekarang kami sedang berbicara tentang data dan citra satelit, CIA telah terlibat, intelijen Tiongkok telah terlibat, MI6 telah terlibat," kata Hishammuddin.

Pesawat Malaysia Airlines itu hilang dari layar radar dalam penerbangannya dari Kuala Lumpur ke Beijing lebih dari tiga minggu lalu. Penjelasan tentang hilangnya pesawat itu sejauh ini sulit dipahami. Pesawat itu melenceng jauh dari jalur seharusnya, sistem komunikasinya "dengan sengaja" diputus dan diterbangkan ke selatan Samudra India. Pesawat itu diduga telah kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut di lepas pantai Australia.

Penyingkapan bahwa badan-badan intelijen terlibat dalam penyelidikan akan kembali memunculkan spekulasi bahwa hilangnya pesawat itu merupakan tindak kejahatan, bukan kegagalan mekanis. Penyelidikan polisi Malaysia telah berpusat pada pilot pesawat MH370 itu, Zaharie Ahmad Shah. Tetapi pemeriksaan terhadap sebuah simulator penerbangan yang disita dari rumahnya tidak menemukan adanya "kejahatan", kata Hishammuddin.

Zaharie, 53 tahun, yang merupakan ayah dari orang anak, adalah seorang pilot kawakan. Ia menggunakan simulator itu untuk bermain game.