Pesawat carter milik maskapai Susi Air menjadi moda transportasi udara yang dipilih calon presiden Joko Widodo, sewaktu dari Banjarmasin menuju Malang dalam rangka kampanye, pekan lalu. Pesawat mungil tersebut memiliki kapasitas tujuh orang penumpang.
Sebagaimana dikutip Tempo.co, dalam kondisi normal, Jokowi memang biasa dengan pesawat komersial untuk berkampanye di daerah-daerah. Namun jika daerah tersebut tak dapat dijangkau dengan jadwal pesawat komersial, Jokowi baru menggunakan pesawat carteran.
Maskapai penerbangan Susi Air beroperasi untuk penerbangan berjadwal dan carter. Susi Air terdaftar atas nama PT ASI Pudjiastuti Aviation.
Pemiliknya, Susi Pudjiastuti, seorang wanita kelahiran Pangandaran, awal mulanya berprofesi sebagai pengusaha ikan. Susi yang terkenal ulet tersebut ingin membeli pesawat untuk mengirim ikan-ikannya di Pangandaran, ke Jakarta.
Susi Air mulai dioperasikan untuk penerbangan komersial pada peristiwa tsunami yang melanda Aceh, Desember 2004 silam. Saat bencana tersebut, Susi Air yang hanya memiliki satu pesawat berbadan kecil Cessna Caravan, dikerahkan mendistribusi bantuan, seperti logistik dan obat-obatan.
Pada 2005 Grand Caravan ketiga bergabung dengan armada Susi Air sehingga Susi Air dapat memulai penerbangan berjadwal dari Medan.
Selanjutnya selain beberapa Grand Caravan tambahan, Diamond Twin Star, Pilatus Turbo Porter dan Diamond Diamond Star pun ditambahkan ke dalam armada Susi Air.
Juni 2009, Susi Air mengumumkan bahwa mereka telah memesan 30 pesawat Grand Caravan di Paris Air Show.
Susi Air fokus melayani penerbangan perintis, angkutan kargo hingga penerbangan carter. Meskipun terus melakukan pengembangan bisnis aviasinya. Pada tahun 2008, dibuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.
Saat ini Susi Air telah memiliki 22 pangkalan, 195 rute dan 162 destinasi. Dari rute tersebut, penebangan Susi Air sebanyak 70 persen melayani rute penerbangan perintis dan kargo ke pelosok negeri. Sisanya Susi Air melayani penerbangan carteran.