Kabar dari pejabat senior Malaysia yang menyebut bahwa pesawat MH370 memutari wilayah udara di utara Indonesia dibantah oleh pihak TNI Angkatan Udara. Radar militer TNI AU tidak pernah menangkap objek tersebut melintasi wilayah Indonesia.
"Jadi, pesawat yang diduga MH370 itu tidak pernah melintasi wilayah Indonesia. Kalaupun memang melintas, pasti akan terdeteksi oleh kita," kata Kepala Dinas TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, Senin (7/4).
Hadi menuturkan, TNI AU memiliki radar militer yang beroperasi 24 jam sehari untuk mengamankan wilayah udara. Radar tersebut, kata Hadi, dapat mendeteksi obyek terbang yang masuk ke wilayah Indonesia. Apabila mendeteksi adanya pesawat masuk ke Indonesia, TNI AU akan melakukan prosedur pengecekan terhadap objek.
"Kita tentu akan cross-check ke komando sektor. Apakah ada klaim jam terbang sekitar yang dilalui di wilayah itu. Jika tidak ada, kita akan lakukan pengecekan secara visual," ujar Hadi.
Selain itu, Indonesia dan Malaysia, lanjutnya, memiliki jalinan koordinasi untuk pertahanan udara. Sewaktu MH370 dinyatakan hilang, perwira jaga Malaysia sudah berkoordinasi dengan perwira jaga di Indonesia.
"Waktu kejadian, perwira jaga dari Malaysia tanya perwira jaga kita, apakah monitor objek mencurigakan. Kita sudah sampaikan, kita tidak menangkap objek apa pun," ujar Hadi.
Sejak tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan saat ini, lanjutnya, TNI AU masih melakukan pencarian di wilayah yang dicurigai sebagai lokasi keberadaan dan lintasan MH370. Namun, TNI AU menyatakan tidak terlibat dalam pencarian di Samudra Hindia.
Pencarian dilakukan di laut selatan Jawa dan Pulau Rondo di Sumatera Utara dengan Boeing 737 seri 200 untuk pengintaian strategis.
"Pesawat itu memiliki fungsi mencari objek di atas permukaan tanah dan permukaan laut, dan memiliki radar dan kamera zoom. Oleh sebab itu, kita libatkan satu pesawat ini, yang bisa terbang sampai 6 jam dengan jangkauan luas," urai Hadi.