Bandar Udara Selaparang di Mataram, Nusa Tenggara Barat yang telah ditutup sejak 1 Oktober 2011, resmi dibuka kembali oleh PT. Angkasa Pura I selaku pengelola bandara tersebut mulai Senin (7/4) lalu. Peresmian penggunaan kembali Bandara Selaparang dilakukan oleh Operation Director Angkasa Pura I Yushan Sayuti dan disaksikan oleh Walikota Mataram H. Ahyat Abduh dan General Manager Bandara Internasional Lombok (BIL) Pudjiono.Peresmian juga dimeriahkan penerbangan dan pendaratan pesawat latih yang dilakukan oleh siswa dan instruktur pilot dari Bali International Flight Academy (BIFA) dan Lombok Institute Flight Technology (LIFT) sebagai tanda dibukanya kembali bandara tersebut.“Bandara Selaparang ini pada tahap awal akan dimanfaatkan untuk keperluan sekolah penerbangan. Ada dua sekolah penerbangan yang akan menjadikan bandara ini sebagai lokasi pendidikan, yaitu BIFA dan LIFT,” ujar Yushan Sayuti.Menurut Yushan, pemanfaatan kembali lahan bekas bandara dengan luas sekitar 68 hektare itu merupakan bentuk tanggung jawab Angkasa Pura I dalam mengelola aset yang dimiliki untuk kemajuan kota Mataram dan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ke depan, bandara ini tidak hanya akan difungsikan sebagai sekolah penerbangan, juga akan dijadikan sebagai eco airport kelas dunia sekaligus sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) bidang penerbangan yang handal. Dengan dibukanya kembali Bandara Selaparang ini juga diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan mendukung pariwisata di kota Mataram.“Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, di NTB akan banyak taruna/taruni penerbangan yang handal. Selain itu, hal ini juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan daerah melalui jasa perhotelan, kuliner, serta pariwisata. Dengan demikian investor pun dengan sendirinya akan berdatangan,” imbuh Yushan.