Grand Canyon perlu mengusir penghuni liar yang mengganggu. Pengawas di kawasan itu kesulitan menghadapi kawanan beefalo, spesies hibrida antara bison dan lembu domestik. Menurut para ekolog, sebagian besar dari hewan ini harus disingkirkan, meski cara menyingkirkannya belum bisa dipastikan.Beefalo merupakan produk gagal dari eksperimen pengembangbiakan yang dilakukan para peternak di awal 1990-an. Saat ini mereka tinggal di alam bebas yang ditujukan untuk satwa liar di mana pemburu dengan izin khusus diperkenankan untuk menembak 65 ekor hewan per tahunnya.Tetapi, selama beberapa dekade terakhir, beberapa ratus ekor beefalo telah berpindah ke kawasan dilindungi di sekitar Grand Canyon di mana perburuan tidak diperkenankan. Di sana, mereka adalah gangguan. Merusak situs bersejarah alami Amerika, menyerang habitat yang disediakan untuk burung hantu berbintik Meksiko dan memusnahkan padang rumput karena mereka gemar mandi debu.Bulan ini, US National Park Service (NPS) akan menggelar beberapa pertemuan terbuka yang akan menjadi langkah pertama dalam membuat rencana baru dalam mengelola hewan liar tersebut. Targetnya, strategi tersebut akan mulai diterapkan pada tahun 2016 mendatang.Menurut Stuart Pimm, peneliti dari Duke University, North Carolina, para petugas sendiri tentu ingin melindungi spesies hewan asli yang menghuni area tersebut yang tidak bisa menerima kehadiran hewan seperti beefalo. Dan salah satu pilihannya adalah menyisihkan kawanan, menguranginya sampai jumlah yang memungkinkan untuk dikelola. Cara ini masuk akal, namun tentunya akan mengusik para aktivis pecinta hewan.