PBB Kritik Pemakaian Batu Bara di Negara Berkembang

By , Minggu, 13 April 2014 | 21:40 WIB

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim mengajak dunia untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin hingga tiga kali lipat. 

Laporan ini juga menyatakan bahwa tren peningkatan emisi karbon hanya dapat diatasi jika ada "perubahan besar" dalam penggunaan energi. 

Jika tidak ada aksi yang signifikan hingga 2030, temperatur global akan naik lebih dua derajat celcius. 

Kenaikan suhu tersebut, menurut PBB, ini akan sangat berbahaya bagi keseimbangan alam dan kehidupan manusia. 

Laporan lengkap—yang dirilis pada Minggu (13/4) dalam konferensi pers di Berlin, Jerman—merinci bagaimana pemerintahan dan organisasi terkait bisa bertindak untuk menghindari dampak perubahan iklim. 

PBB juga mengkritisi peningkatan penggunaan batu bara dan bahan bakar fosil di negara-negara berkembang. 

Namun, sejumlah negara berkembang berpendapat bahwa biaya besar yang harus dikeluarkan untuk mengubah penggunaan energi harus ditanggung bersama oleh semua. 

Ini merupakan seri ketiga dari laporan yang dirilis oleh Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC). 

Laporan pertama mengemukakakn bahwa tindakan manusia merupakan penyebab utama dari pemanasan global. Kedua, yang dirilis pada Maret, menekankan tentang efek perubahan iklim bagi individu dan masyarakat. 

Hasil riset ini berpendapat bahwa dampak pemanasan global tidak dapat dibalikkan dan parah. Tiga dokumen penelitian ini merupakan bagian dari Laporan Penilaian Kelima, sebuah studi terbesar tentang efek dan penyebab perubahan iklim.