Pengamat astronomi di benua Amerika akan dapat menyaksikan gerhana bulan langka hari ini, namun sayang di Indonesia waktu pengamatan akan sangat sempit.
Dalam gerhana bulan penuh ini, bulan akan berubah warna dari jingga ke merah darah atau cokelat.
Di Amerika, gerhana dapat dinikmati selama tiga jam mulai dari pukul 13.00 WIB, ketika bulan mulai masuk ke bayangan bumi.
Beberapa jam setelahnya, bulan akan sepenuhnya tertutup dan terlihat berwarna merah. Pemandangan terbaik akan terjadi pada 14.45 WIB.
Namun sayangnya, di Indonesia, waktu pengamatan terbilang sempit karena gerhana bulan terjadi pada siang hari.
"Awal mulai gerhana sekitar pukul 12.00 WIB, dan berakhir pada pukul 17.30 WIB. Jadi hanya wilayah tengah dan timur Indonesia yang bisa melihat dengan mata telanjang," kata Aviva Yamani, dari media astronomi Langitselatan.
"Itu pun waktu pengamatan sangat singkat. Di bagian timur mungkin bisa melihat sekitar setengah jam untuk gerhana sebagian, plus satu jam gerhana penumbral."
"Tapi karena bulan baru terbit, memang agak susah melihatnya dengan mata telanjang."
Papua dan Maluku
Dalam pernyataannya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengatakan wilayah Papua dan sebagian besar Maluku bagian Timur akan dapat menikmati pemandangan gerhana sebagian hingga gerhana selesai.
"Sementara pengamat di Maluku bagian Barat, Sulawesi, Nusa Tenggara, sebagian besar Kalimantan bagian Timur dan Jawa bagian timur akan mendapati Bulan berada dalam fase Gerhana Bulan Penumbra hingga berakhirnya gerhana ini pada pukul 17.39 WIB."
Gerhana bulan ini adalah yang pertama pada 2014. Tiga gerhana lain akan terjadi pada tahun ini, yaitu gerhana matahari penuh pada 29 April, gerhana bulan pada 8 Oktober, dan gerhana matahari sebagian pada 23 Oktober.