Dengan maraknya penggunaan biodiesel untuk sektor transportasi, industri, dan energi, negara bisa menghemat belanja negara sampai 3,1 miliar dollar AS. Hal ini karena pengurangan impor yang terjadi untuk bahan bakar minyak (BBM), khususnya diesel.
"Pakai biodiesel bisa hemat devisa negara 3,1 miliar dollar AS," ujar Direktur Konservasi Energi, Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM, Maritje Hutapea di kantor Kementerian ESDM, Rabu (16/4).
Maritje Hutapea menjelaskan penggunaan biodiesel mencapai 4 juta kiloliter. Dalam pembagiannya biodiesel yang dicampur BBM bersubsidi mencapai 1,6 juta kiloliter, biodiesel untuk transportasi dan industri mencapai 1,5 juta kiloliter, sedangkan pembangkit listrik mencapai 808 ribu kiloliter.
"Pemanfaatan biodiesel hingga Maret 2014 mencapai 350 ribu kilo liter," ungkap Maritje. Maritje menambahkan konsumsi biodiesel di awal 2014 ini mengalami penurunan disebabkan PT Pertamina sebagai penyalur distribusi biodiesel, belum mengirim ke seluruh wilayah Indonesia.
"PT Pertamina belum selesai [mengirim biodiesel] seluruhnya untuk wilayah timur Indonesia," kata Maritje.