Seniman memiliki struktur otak berbeda dibandingkan orang-orang yang bukan seniman, menurut penelitian.
Hasil pindai otak para partisipan penelitian menunjukkan seniman memiliki wilayah abu-abu yang lebih berkembang untuk hal-hal yang berhubungan dengan pergerakan motorik halus dan pencitraan visual.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal NeuroImage menunjukkan bahwa bakat seniman bisa merupakan pembawaan dari lahir.
Tetapi pelatihan dan kondisi lingkungan memegang peran penting dalam membentuk bakat mereka.
Seperti halnya di banyak bidang sains, pengaruh lingkungan dan cara asuhan masih belum begitu jelas.
Perubahan otak
Penulis utama, Rebecca Chamberlain dari Universitas Katolik Leuven di Belgia mengatakan ia tertarik untuk mengetahui bagaimana seniman melihat dunia dari sudut pandang berbeda.
"Orang-orang yang lebih handal dalam menggambar tampaknya benar-benar memiliki struktur otak yang lebih berkembang di area yang mengendalikan pergerakan motorik halus, yang kita sebut ingatan prosedural," ujar Rebecca.
Orang-orang yang pandai menggambar memiliki wilayah abu-abu dan putih dalam otak kecil yang lebih berkembang dan juga di wilayah motorik tambahan, kedua area berkaitan dengan kendali motorik halus dan kegiatan rutin.
Rebecca Chamberlain menambahkan bahwa sejumlah bukti menunjukkan bahwa pemusatan keahlian dapat mengubah otak, dan otak benar-benar fleksibel dalam bereaksi terhadap pelatihan.