Mengapa Neanderthal dan Denisovan Tak Kenal Autisme

By , Sabtu, 19 April 2014 | 21:45 WIB

Liran Carmel dan tim peneliti dari Hebrew University of Jerusalem, Israel, berhasil membuat peta aktivitas gen pada Neanderthal dan Denisovan, yang secara genetik sangat mirip dengan kita. Mereka lalu membandingkannya dengan manusia modern.Ternyata, peta ekspresi gen pada dua saudara tua kita itu menunjukkan perbedaan penting antara aktivitas gen mereka dan gen kita. Hasil ini mengindikasikan pula bahwa kelainan otak, seperti schizophrenia dan autisme tampaknya hanya terjadi pada manusia masa kini.Peneliti sudah mengetahui bahwa aktivitas gen umumnya menurun jika ia terkena senyawa kimia yang mengandung methyl, sebuah proses yang dikenal dengan methylation. Dari studi di atas, terungkap bahwa methylation pada manusia modern kemungkinan mempengaruhi gen yang berkaitan dengan kelainan syaraf. Berbeda dengan kondisi yang terjadi pada Neanderthal dan Denisovan.Menurut Bernard Crespi, peneliti dari Simon Fraser University, Burnaby, Kanada yan mempelajari evolusi perkembangan syaraf manusia, para peneliti berpendapat bahwa kelainan di atas memang merupakan kelainan unik milik manusia.“Autisme dan schizophrenia umum dilihat sebagai kelainan yang melibatkan perilaku spesifik manusia, seperti bahasa dan kognisi sosial yang kompleks,” kata Crespi. “Dengan demikian, kelainan ini diperkirakan memang hanya milik manusia, atau setidaknya kemungkinan besar hanya dialami manusia,” ucapnya.Temuan terbaru ini, sebut Chris Stringer, peneliti dari Natural History Museum, London, merupakan pencapaian luar biasa. “Ini menjanjikan terobosan lebih lanjut terkait pemahaman biologi manusia pra-modern,” ucapnya.