Memaknai Jalan Salib di Lereng Merapi

By , Sabtu, 19 April 2014 | 22:20 WIB
()

Di sebuah gereja kecil di tengah sawah di lereng barat gunung Merapi juga memperingati Jalan Salib. Gereja itu bernama gereja Santo Yusuf yang terletak di kampung Wonokerso, Sawangan, Magelang Jawa Tengah ini dibilang cukup unik. 

Secara sepintas seperti biasa, dimana orang tua, anak-anak dan pemuda mengikuti prosesi sambil berjalan keliling di halaman gereja mendengarkan kotbah dari pastur tentang jalan salib sambil berhenti di beberapa titik. 

Prosesi Jalan Salib yang digelar oleh Gereja Santo Yusuf di Magelang berlangsung khidmat (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia).

Namun yang tidak biasa adalah mereka tidak melakukan rekaulang seperti yang dilakukan di gereja lain. Mereka membuat performance art di halaman gerejanya dengan membuat tanda salib menggunakan bahan dari jenis pekerjaan yang ada di kampung tersebut. Para pemuda yang bekerjasama dengan seniman patung Ismanto ini memberi judul "hutan salib".

Menurut Ismanto, jalan salib seperti yang dilakukan Yesus Kristus bisa dimaknai dengan tidak beribadat saja, tetapi bekerja dengan berbagai pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh merupakan bentuk memanggul salib yang lain. 

Maka tidak heran ada beberapa pemuda yang mempraktekan sebagai tambal ban, sol sepatu, petani, pelajar yang doyan tidur, pemain jatilan dan lain-lain. Acara Jalan Salib di kampung ini menjadi unik.