Menurut laporan terkini yang dirilis oleh IPCC, perubahan iklim dalam beberapa dekade terakhir telah berdampak bagi seluruh benua di Bumi.
Dalam rangka Hari Bumi pada 22 April, di berbagai kota dari segenap penjuru dunia — mulai San Francisco, Beijing, Brussel, Moskow, Marrakesh — orang-orang menanam pohon atau melakukan beragam aktivitas peduli lingkungan lainnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Hari Bumi 2014 juga memiliki tujuan yang sama. Kali ini, tema yang diangkat jadi fokus adalah besarnya tingkat migrasi penduduk ke kota-kota besar (urbanisasi) sehingga kita diharapkan tertantang untuk membangun lingkungan perkotaan hijau.
Sekarang yang ada sebuah kota modern itu meliputi bangunan-bangunan inefisien, energi kotor yang mengontaminasi udara di sekitar, demikian digambarkan dalam video resmi lansiran Earth Day Network yang diunduh di www.earthday.org.
Padahal, kita bisa membuat kota yang lebih hijau, dengan panel-panel surya dan turbin-turbin angin — yang akan menghemat energi dan serta-merta menghemat biaya.
Dengan mengurangi penggunaan energi, maka udara dan air kita menjadi lebih bersih dan kualitas hidup jauh lebih baik, juga stabilitas ekonomi lebih terjaga.
Kota di masa depan pun disarankan untuk berinvestasi bagi green technology.
Pernyataan dalam video itu ditutup dengan ajakan: "Join us. It's time to green our cities."
Peringatan Hari Bumi berawal di Amerika Serikat 1970 ketika kota-kota besar di hampir seluruh negara bagian Amerika Serikat sedang dilingkupi asap tebal yang menyesakkan dan air sungai tercemar limbah beracun.
Sekitar 20 juta penduduk Amerika turut berpartisipasi dalam perayaan tanggal 22 April yang dipelopori oleh Senator Wisconsin saat itu, Gaylord Nelson. (Baca di sini)
Ada spekulasi mengatakan bahwa 22 April dipilih karena merupakan hari lahir dari Vladimir Lenin, pendiri Republik Soviet. Cita-cita Lenin adalah menghapuskan hak-hak kepemilikan pribadi, berdasarkan sebuah artikel di Capitalism Magazine tahun 2004. Ujung-ujungnya ini dihubungkan ke teori komunis.
Namun segera dibantah pihak Earth Day Network: spekulasi tersebut salah kaprah. Menurut Kathleen Rogers dari Earth Day Network, 22 April 1970 ditetapkan menjadi Hari Bumi karena alasan waktu yang ideal. Musim semi jatuh di bulan April itu, hingga cocok bagi pelajar untuk mendapatkan pendidikan tentang lingkungan.