Sampel Darah Raja Louis XVI Mungkin Tak Asli

By , Jumat, 25 April 2014 | 17:54 WIB

Sampel darah yang awalnya diyakini berasal dari raja Prancis yang dipenggal, Louis XVI, kemungkinan tidak asli, kata tim ilmuwan.

Sampel itu diambil dari sapu tangan yang disimpan di dalam kulit labu yang diyakini telah dicelupkan ke dalam darah raja setelah dipenggal oleh kaum revolusioner pada 1793.

Kulit labu itu dihiasi dengan gambar-gambar pahlawan revolusi dan ditandai dengan tulisan yang menyebutkan bahwa sapu tangan mengandung darah raja."Selama lebih dari 200 tahun, kain dengan noda darah disimpan di dalam kulit labu," lapor wartawan BBC urusan sains, Rebecca Morelle.

Namun uji genetik baru-baru ini menunjukkan darah tersebut kemungkinan bukan berasal dari sang raja Prancis. Tim ilmuwan dari beberapa negara mengurai genome darah dan menguji deretan DNA yang berkaitan dengan penampakan fisik.

Potret Raja Louis XVI menunjukkan dia mempunyai mata biru, tetapi sampel darah berasal dari seseorang yang kemungkinan besar bermata cokelat.

Berbagai catatan sejarah juga menyebutkan raja tersebut luar biasa tinggi, namun materi genetik ini berasal dari seseorang dengan tinggi badan rata-rata.

Ilmuwan mengatakan DNA itu berasal dari seseorang yang berdarah Prancis dan Italia, sementara nenek moyang Louis the XVI berasal dari Jerman dan Polandia.

Hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Scientific Reports.